Banner Pemprov
Pemkot Baru

Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026 Akibat Manajemen Bandel Memperbaiki Yang Tidak Rusak

Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026 Akibat Manajemen Bandel Memperbaiki Yang Tidak Rusak

Indonesia gagal ke piala dunia 2026 akibat manajemen bandel memperbaiki yang tidak rusak. foto: Felix Zulhendri.--

SUMEKS.CO - Timnas Indonesia gagal ke piala dunia 2026 akibat manajemen bandel memperbaiki yang tidak rusak.

“Kebiasaan manajemen (sebagian) oknum orang Indonesia, we are fixing what is not broken, kita itu memperbaiki sesuatu yang tidak rusak,” ujar Felix Zulhendri di akunnya @felix.zulhendri.

Tim sepakbola Indonesia akhirnya gagal ke piala dunia.

“Menurut gue sih ini sangat-sangat tidak heran sih, karena ini sudah kebiasaan orang Indonesia kalau menurut gue”, ulasnya.

“Yaitu kita itu punya kebiasaan, kita itu memperbaiki sesuatu yang tidak rusak. Kita bisa melihat trajectory-nya Shin Tae yong ya, jadi dari mana Indonesia  saat dipimpin STY itu naiknya seberapa jauh?,” paparnya.

BACA JUGA:Tangis Pecah, Ambisi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Sirna, Usai Ditekuk Irak 1-0 di Jeddah

BACA JUGA:Timnas Indonesia Dominasi Irak Babak Pertama, Skor Masih 0-0, Berapa Hasil Akhir?

“Itu ‘kan trajectory masih naik, tiba-tiba STY diganti lagi saat trajectory lagi naik-naiknya. STY diganti dengan seseorang yang kualitasnya dipertanyakan, good lah”, sesalnya.

Konten Felix Zulhendri inipun ramai di kolom komentar:  

“Intinya apa" yang dimasukin politik pasti hancur sudah, Shin hanyalah korban politik di Indonesia,” kata @626262.

Sementara itu Bung Jebret sentil komentator yang bungkam saat Timnas Indonesia gagal ke piala dunia 2026.

“Buat yang pada tanya rekan-rekan senior gue sebagai komentator kok sekarang nggak komen-komen lagi?,” ujar Bung Jebret atau Valentino Jebret mengawali videonya dikutip Dari akun Ndaa (@widyadian09).

“Kalian harus ingat, kami ini adalah profesional komentator jadi ketika kami menjalankan pekerjaan profesional kami, kami mendapatkan kerjaan”, ungkapnya.

“Kalau dapat kerjaan berarti dapat penghasilan, jadi kalau dulu sering kasih banyak komentar berarti sang komentator itu lagi banyak dapat kerjaan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait