Sultan Palembang Darussalam Anugerahkan Gelar Adat Kehormatan kepada Pengantin Turki

BACA JUGA:Angkat Budaya Tunggu Tubang dari Tanah Semende Muara Enim

Dalam Watikah tersebut Furkan Enes Kara secara resmi dianugerahi gelar Temenggung Muda, sementara sang mempelai perempuan Vivian Syafarina, menerima gelar Nyi Temenggung.

Pengumuman ini disambut dengan bunyi gung serta tepuk tangan meriah dari para tamu undangan. Sultan Palembang Darussalam kemudian naik ke panggung, didampingi Pangeran Nato Raden Rasyid Tohir, untuk menyematkan pin dan menyerahkan Watikah kepada kedua mempelai sebagai tanda resmi penganugerahan gelar.

Dalam sambutannya, Sultan Palembang Darussalam menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kesultanan atas jasa Isnayanti Syafrida yang telah lama mengabdikan diri.

“Pemberian gelar ini adalah ungkapan terima kasih kami atas bakti yang telah diberikan kepada Kesultanan,” ucap Sultan.

Sultan juga menyinggung kisah unik pertemuan kedua mempelai yang berasal dari dua bangsa berbeda.

“Kalau dahulu pepatah Melayu mengatakan garam di laut, asam di gunung bertemu di dalam kuali, maka khusus untuk pasangan ini, Furkan dari Turki dan Vivian dari Palembang justru dipertemukan oleh media sosial,” tuturnya, disambut tawa hangat para tamu.

Lebih jauh, Sultan menekankan bahwa kehadiran mempelai dari Turki membawa kenangan sejarah yang tak terpisahkan. Ia mengingatkan kembali hubungan historis antara Kesultanan Palembang dan Kekaisaran Ottoman Turki pada masa kejayaan Islam di masa lampau.

Di akhir sambutannya, Sultan menyampaikan doa restu untuk kedua pengantin agar rumah tangga mereka senantiasa diberkahi.

“Semoga menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, warahmah serta dikaruniai keturunan yang saleh dan salihah,” pungkasnya.

Acara penganugerahan gelar adat ini tidak hanya menjadi penanda resmi bersatunya dua insan dari dua budaya, tetapi juga memperkuat hubungan persahabatan antara Palembang dan Turki dalam bingkai tradisi serta nilai-nilai budaya yang luhur.

Sumber: