Jangan Gagal Faham dan Jadi Polemik, Ini Penjelasan Rencana Natal Bersama Kemenag
Isu Natal Bersama Ramai Dibicarakan, Kemenag: Bukan Diikuti Semua Agama--
Jangan Gagal Faham dan Polemik, Ini Penjelasan Rencana Natal Bersama Kemenag
Sumeks.co, Heboh..Rencana pelaksanaan Perayaan Natal Bersama di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) untuk pertama kalinya memunculkan beragam respons di tengah masyarakat.
Sejumlah elemen menyampaikan penolakan karena menilai kebijakan tersebut berpotensi bertentangan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 198, yang menyatakan keharaman bagi umat Islam untuk mengikuti atau menghadiri perayaan Natal bersama.
Isu tersebut mencuat setelah Menteri Agama (Menag) Prof H Nasaruddin Umar menyampaikan inisiatif penyelenggaraan Natal Bersama di lingkungan Kemenag sebagai bagian dari agenda kebersamaan antarumat beragama.
Rencana awal perayaan tersebut disebut akan dilaksanakan pada Desember 2025.
Menanggapi berbagai respons yang berkembang, Menag Proglf H Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pemahaman mengenai Natal Bersama tersebut perlu diluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
Ia menegaskan bahwa Natal Bersama bukanlah perayaan lintas agama yang melibatkan seluruh pemeluk agama di lingkungan Kemenag.
Penegasan tersebut disampaikan Menag saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama, Selasa 16 Desember 2025.
BACA JUGA:Menteri Agama Tinjau Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo dan Berikan Bantuan Uang Tunai Rp 610 Juta
BACA JUGA:Ide Outfit Natal Yang Lagi Viral, Banyak Yang Ngak Nyangka Barangnya di bawah 100Ribu
Dalam kesempatan itu, Menag menjelaskan bahwa istilah Natal Bersama merujuk pada penyatuan perayaan Natal umat Kristen dan Katolik agar dapat dilaksanakan secara bersamaan.
“Natal bersama bukan berarti semua umat beragama di lingkungan Kemenag ikut bergabung. Yang dimaksud adalah perayaan Natal bagi umat Kristen dan Katolik yang disatukan, sehingga tidak perlu melaksanakan perayaan berkali-kali,” ujar Menag Nasaruddin Umar.
Pemahaman ini penting, biar tidak menjadi konflikbdan berdebatan akibat gagal faham.
Menurut Menag, penyelenggaraan Natal Bersama tersebut bertujuan untuk efisiensi sekaligus memperkuat kebersamaan internal umat Kristiani di lingkungan Kemenag.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

