SUMEKS.CO - Banyak yang berpikir kalau pakai 5G berarti harus siap sediakan kuota ekstra besar apakah betul 5G bisa bikin kuota habis dua kali lebih cepat dibanding 4G?
Jawabannya tidak sepenuhnya hitam-putih. Ada sejumlah faktor teknis dan perilaku pengguna yang bisa membuat konsumsi data terasa tinggi saat memakai 5G, tapi bukan berarti selalu “boros kuota” tanpa alasan.
Salah satu alasan utama adalah kecepatan unduh (download) yang jauh lebih tinggi di 5G. Berdasarkan riset OpenSignal, pengalaman streaming video di jaringan 5G di Indonesia jauh lebih baik dibanding 4G atau bahkan Wi-Fi waktu loading video lebih cepat dan lebih sedikit jeda.
Karena kecepatan tinggi ini, pengguna bisa lebih sering menonton video dalam kualitas lebih tinggi (misalnya 1080p), yang otomatis mengonsumsi data lebih banyak daripada streaming di 4G dengan kualitas rendah atau menengah.
BACA JUGA:Cari HP RAM Besar dan Harga Terjangkau, Bisa Pilih HP Ini!
BACA JUGA:HP 5G Murah Fitur Mewah, Ini Rekomendasi Terbaru yang Lagi Hype
Selain itu, latensi 5G yang rendah (waktu jeda antara mengirim dan menerima data) juga membuat interaksi internet terasa lebih responsif.
Pemerintah melalui Kominfo menyebut latensi rendah ini sebagai salah satu keunggulan utama 5G dibanding 4G.
Responsivitas tinggi ini mendorong pengguna untuk membuka aplikasi-aplikasi berat data, seperti game online, streaming langsung, atau video call, yang lagi-lagi mempercepat “pemakaian kuota”.
Tapi, konsumsi data besar bukan hanya urusan kecepatan. Ada juga faktor perangkat. Sinyal 5G yang belum merata bisa membuat ponsel bolak-balik berpindah antara 5G dan 4G, tergantung jangkauan BTS (base station).
BACA JUGA:Benarkah Pakai HP 5G Lebih Boros Pulsa? Ini Penjelasan Lengkap yang Perlu Anda Tahu
BACA JUGA:Samsung Galaxy M14 5G Pilihan HP 5G Murah Fitur Bagus untuk Performa Andal Kreator
Saat sinyal 5G lemah, modem ponsel bisa “bekerja lebih keras” untuk mempertahankan koneksi, yang bisa meningkatkan penggunaan daya dan juga konsumsi data.
Di saat seperti ini, koneksi tidak efisien data mungkin berpindah lebih sering, dan ponsel menghabiskan daya lebih banyak hanya untuk menjaga koneksi.
Artinya, bukan hanya teknologi 5G “menyedot data”, tapi gaya pemakaian bisa berubah: ketika koneksi cepat, orang cenderung menggunakan internet lebih aresif.