Ironisnya, alih-alih berdiri megah sebagai pusat perdagangan modern, Pasar Cinde kini hanya menyisakan gedung mangkrak tak berfungsi.
Area yang seharusnya ramai oleh aktivitas jual beli berubah menjadi pemandangan sepi dan terbengkalai, meninggalkan luka bagi para pedagang kecil yang kehilangan tempat mencari nafkah.
Publik kini menunggu babak selanjutnya, persidangan yang diharapkan mampu mengungkap fakta utuh, mengembalikan kerugian negara, dan memberi keadilan bagi masyarakat Palembang.
Jika proses ini berjalan lancar, skandal Pasar Cinde berpotensi menjadi salah satu kasus korupsi terbesar yang dibongkar di Sumsel, dalam satu dekade terakhir sekaligus menjadi pelajaran pahit tentang bagaimana proyek ambisius bisa berubah menjadi bencana ketika integritas dikorbankan.