Lebih Hemat Rp280 Ribu! Ini Hitungan Biaya Mobil Listrik vs Bensin untuk 400 Km

Senin 25-08-2025,18:38 WIB
Reporter : Tri
Editor : Wiwik

SUMEKS.CO - Mobil listrik sering kali dipasarkan sebagai solusi transportasi masa depan yang ramah lingkungan sekaligus hemat biaya.

Namun, di balik narasi yang gencar dibicarakan, muncul pertanyaan besar: benarkah mobil listrik benar lebih hemat dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau diesel. 

Untuk menjawab hal ini, perlu melihat berbagai aspek secara lebih rinci, mulai dari harga pembelian awal, biaya operasional harian, hingga perawatan jangka panjang.

Berdasarkan laporan dari International Energy Agency, harga rata-rata mobil listrik saat ini masih lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional. 

BACA JUGA:Kenapa Lebih Memilih Mobil Listrik? Usung Fitur Canggih, Torsi Instan dengan Mesin Nyaris tanpa Suara

BACA JUGA:Mobil Listrik: Tren Masa Depan atau Sekadar Gimmick Modern

Namun, pemerintah di banyak negara termasuk Indonesia mulai mendorong penggunaannya dengan memberikan insentif pajak dan subsidi. 

Di Indonesia, misalnya, insentif berupa pembebasan bea balik nama kendaraan bermotor dan bantuan langsung tunai untuk pembelian mobil listrik tertentu sudah berjalan. 

Insentif ini cukup membantu menurunkan harga beli awal, meskipun masih belum setara dengan harga mobil berbahan bakar fosil.

Dari sisi biaya operasional, mobil listrik memang menawarkan keuntungan signifikan. Konsumsi energi listrik untuk jarak tempuh tertentu bisa lebih murah hingga tiga kali lipat dibandingkan bensin, tergantung tarif listrik yang berlaku. 

BACA JUGA:Mobil Listrik Murah Tapi Mewah, Chery Icar V23, Siap Ancam Dominasi Jepang, Cek Begini Speknya

BACA JUGA:JARAK TEMPUH 612 KM Sekali Cas! Kia EV4 Fastback Buktikan Mobil Listrik Bisa Jarak Jauh, Segini Harganya

Menurut data dari PLN, rata-rata biaya charging mobil listrik sekitar Rp120 ribu untuk menempuh 400 km, sementara mobil bensin dengan konsumsi rata-rata 1 liter per 12 km bisa menghabiskan hingga Rp400 ribu untuk jarak yang sama. 

Hal ini menjadikan penggunaan sehari-hari mobil listrik lebih efisien dalam jangka panjang, terutama untuk pengguna dengan intensitas perjalanan tinggi.

Namun, penghematan tersebut tidak terlepas dari keterbatasan infrastruktur. Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang belum merata membuat banyak pengguna masih bergantung pada pengisian di rumah. 

Kategori :