Banner Pemprov
Pemkot Baru

Musyawarah Kubro Lirboyo Tetapkan Langkah Penyelesaian Konflik PBNU

Musyawarah Kubro Lirboyo Tetapkan Langkah Penyelesaian Konflik PBNU

KH Said Aqil Siroj: Hasil Musyawarah Kubro Lirboyo Wajib Ditindaklanjuti demi Keutuhan NU--

KEDIRI, SUMEKS.CO- Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, menegaskan bahwa seluruh hasil Musyawarah Kubro yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, perlu  ditindaklanjuti oleh semua pihak demi menjaga keutuhan, marwah, dan kewibawaan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU).

Penegasan tersebut disampaikan KH Said Aqil Siroj dalam Musyawarah Kubro Lirboyo bertajuk Meneguhkan Keutuhan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang berlangsung pada Ahad 21 Desember 2025.

Forum tersebut dihadiri para kiai sepuh, mustasyar, serta perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dari seluruh Indonesia, baik secara luring maupun daring.

Sebagai Mustasyar PBNU, KH Said menegaskan bahwa peran dewan penasihat NU adalah menjaga arah organisasi agar tetap berjalan sesuai nilai keislaman, kebangsaan, dan tradisi jam’iyyah.

Karena itu, hasil Musyawarah Kubro yang lahir dari forum para ulama dan sesepuh NU harus dipandang sebagai rujukan moral dan organisatoris bagi seluruh pengurus.

Menurut KH Said, keputusan Musyawarah Kubro di Pesantren Lirboyo dihasilkan melalui proses musyawarah yang panjang, terbuka, dan melibatkan representasi wilayah serta cabang secara luas. Oleh karena itu, hasilnya merupakan suara kebenaran yang mengikat secara moral bagi jam’iyyah.

BACA JUGA:PBNU Tegang: Gus Yahya Bantah Desakan Mundur dan Pastikan Amanah Muktamar Berlanjut

BACA JUGA:Trans7 Akhirnya Minta Maaf, Tayangan Heboh Diduga Lecehkan Pesantren dan Kiai, Ini Sikap MUI dan PBNU

“Apa yang keluar dari bapak-bapak semuanya melalui musyawarah. Kita berdiskusi agak lama, lebih dari dua jam, dan semuanya kita yakini sebagai shautul haq, kalimatul haq, mauqiful haq. Maka itu harus kita tindak lanjuti demi membela kebenaran,” tegasnya.

KH Said menyampaikan keprihatinan mendalam atas konflik internal yang mencuat di tubuh PBNU dan menjadi sorotan publik.

Ia menilai kondisi tersebut ironis mengingat NU selama ini dikenal sebagai organisasi yang mengedepankan moderasi, tawassuth, dan tawazun, serta kerap menjadi penengah dalam berbagai konflik sosial.

“Sungguh ironis dan sangat memalukan. Kita yang selama ini dikenal bisa menjadi penengah, moderat, tawassuth, tawazun, justru sekarang mengalami konflik di internal kita sendiri,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh unsur NU, baik pengurus, kiai, maupun mustasyar, untuk melakukan muhasabah dan introspeksi diri secara kolektif. KH Said menegaskan bahwa menjaga keutuhan NU merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya satu pihak.

“Mari kita semua bermuhasabah. Hasibu anfusakum qabla an tuhasabu, auditlah diri kita sebelum kita diaudit oleh Allah. Tanggung jawab ini sangat berat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: