Aset-aset tersebut diduga berasal dari hasil penyalahgunaan dana kredit yang semestinya digunakan untuk pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit.
Namun, disinyalir dicairkan dengan proses yang tidak sesuai aturan pencairan.
Kejati Sumsel Beberkan Pemilik PT BSS dan PT SAL Ternyata Punya Saham di PT Pinago Utama--
Pemeriksaan Sejumlah Pejabat
Sebelumnya, Kejati Sumsel juga telah memeriksa sejumlah tokoh penting, baik pejabat aktif maupun mantan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel.
Mereka antara lain Sigit Wibowo, Kepala Dinas Kehutanan tahun 2012, serta FR, mantan Kepala Dinas Perkebunan periode 2012–2016.
Selain itu, ada juga HK selaku Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perkebunan, serta dua pejabat aktif di Dinas Perkebunan Sumsel, yakni MM dan OS.
Dari pihak Kanwil ATR/BPN Sumsel, penyidik turut memeriksa RA yang diduga berperan sebagai pemeriksa lapangan dalam proses perizinan lahan.
Penggeledahan Besar-besaran
Tak hanya memeriksa saksi, tim penyidik juga melakukan penggeledahan di empat titik lokasi. Antara lain, kantor pusat PT BSS dan PT SAL di Jalan Mayor Ruslan Palembang, kantor PT PU di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, serta kediaman pribadi WS di kawasan Jalan Mayor Ruslan.
Dari penggeledahan tersebut, penyidik mengamankan berbagai barang bukti, mulai dari dokumen penting, CPU komputer, telepon genggam, hingga berkas-berkas terkait aliran dana dan pengajuan kredit.
Kejati Janji Bongkar Tuntas
Kejati Sumsel menegaskan komitmennya untuk menuntaskan perkara ini hingga ke akar.
"Komitmen kami jelas, semua pihak yang terlibat, baik yang membantu maupun yang turut menikmati hasil penyalahgunaan dana, akan dimintai pertanggungjawaban," tegas Vanny.
Kasus ini disebut-sebut mirip dengan skandal keuangan yang pernah melibatkan perusahaan tekstil besar, PT Sritex beberapa waktu lalu.
Dengan nilai kerugian negara yang sangat besar, publik berharap Kejati Sumsel benar-benar serius membongkar kasus ini dan menghadirkan keadilan.