"Bisa menjadi template juga. Berarti kalau mau menekan posisi Indonesia ya ikuti cara Donald Trump. Tekan Indonesia agar mengimpor lebih banyak produk-produk dari luar negeri, bahkan tarifnya bisa 0 persen," ungkapnya.
BACA JUGA:Rumor iPhone 18 Lipat Siap Rilis 2026 Makin Menguat, Siap Geser Raja Ponsel Lipat Huawei?
BACA JUGA:iPhone 17 Series Siap Pakai iOS 18, Fitur AI-nya Bikin Siri Terlihat Ketinggalan Zaman!
"Sementara barang Indonesia ke negara tujuan ekspor kena 19 persen. Jadi, sebenarnya ini preseden yang kurang begitu bagus," imbuh Bhima.
Syarat lain yang mengharuskan Indonesia harus melakukan impor BBM, LPG, gandum, produk-produk pertanian dengan nilai kontrak yang cukup besar dalam jangka panjang juga disebutnya "bukan negosiasi yang menguntungkan bagi Indonesia".
Bhima menyarankan agar dilakukan evaluasi mengapa harus terlalu bergantung pada pasar Amerika untuk beberapa jenis produk.