Kafe Coaster: Oase Sejuk untuk Melepas Lelah Para Petugas Haji

Sabtu 05-07-2025,10:05 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Rahmat

Di dalam ruang yang terbatas itulah, mereka duduk berhimpitan, berbagi lelah dan cerita.

BACA JUGA:Pulang Haji, Jemaah Kloter 16 Asal Muara Enim dan Palembang Tiba di Tanah Air

BACA JUGA:Jemaah Haji Fokus di Madinah, KJT 28 Resmi Tutup Layanan di Makkah

Di balik operasional "kafe" ini, ada empat nama yang menjadi motornya: Misbah, Heri, Munakip, dan Narullah. Mereka bukan sekadar sopir atau penyedia logistik, mereka adalah jantung dari denyut pelayanan ini. Saat para petugas lain jeda dan rehat menyantap makan, Misbah dengan sigap mengambil alih tugas melayani jemaah.

Sementara Munakip, dengan senyum ramahnya yang tak pernah luntur, berkeliling menawarkan, "Kopinya, Pak? Teh manis, Bu?" Ia menuangkan air panas dari termos ke dalam cangkir-cangkir kertas, menyuguhkan kehangatan di tengah kesibukan. 

Keberadaan Kafe Coaster di Bandara Madinah ini amat membantu keberlangsungan operasional layanan. Pasalnya, di bandara ini ada kebijakan bahwa para petugas dilarang untuk makan dan minum di areal layanan. Karenanya, untuk sekedar mengisi perut, para petugas harus menuju Kafe Coaster yang berada di areal parkir.

Tak hanya itu sering kali, para petugas haji harus bergantian menyambangi "Kafe Coaster". Jika rombongan jemaah tiba-tiba datang, dengan sigap mereka membagi diri. 

BACA JUGA:Kampung Haji Kian di Depan Mata, Menag Terbang Bersama Presiden ke Arab Saudi

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 15 Tiba di Kota Palembang, 22 Wafat dan 7 Masih Dirawat di Arab Saudi

Sebagian melompat keluar untuk melayani, sebagian lagi menuntaskan makan dengan cepat. Solidaritas yang tak perlu diperintah.

Keberadaan Kafe Coaster ini bukan tanpa tantangan. Ia harus siap dihalau oleh petugas keamanan bandara jika parkir terlalu lama. 

Risiko tilang selalu mengintai. Namun Heri, sang pengemudi, dengan sabar akan memutar sejenak lalu kembali lagi, memastikan semua rekannya selesai makan. Pilihan ini adalah sebuah kebijakan yang bijak. 

Harga makanan di dalam bandara yang selangit dan aturan ketat yang melarang makan di sembarang tempat, menjadikan Kafe Coaster satu-satunya penyelamat.

BACA JUGA:Meski Kondisi Sakit, Haji Halim Saksi Sidang Korupsi Lahan Tol Betung-Tempino Tegaskan Soal Ini

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH Wamenhaj Saudi Apresiasi Sukses Haji, Semua Tantangan Berhasil Dimitigasi

Di dalam perut coaster itulah, dinding formalitas runtuh. Lelah yang menggantung di wajah berganti dengan gelak tawa. Mereka saling melempar canda, berbagi cerita tentang tugas masing-masing, hingga mengisahkan polah lucu jemaah dari berbagai kloter. 

Kategori :