Sumber yang menghubungi wartawan juga menyebutkan ciri-ciri fisik pelaku yang diduga tinggi, kurus, sawo matang, dan bersih. Namun, hingga saat ini, tidak ada pihak yang berani menyebutkan secara gamblang siapa pelaku sebenarnya.
BACA JUGA:Dugaan Penyimpangan Dana Hibah di PMI Banyuasin Naik Tahap Penyidikan, Hitung Kerugian Negara
Kasus ini menarik perhatian publik karena menyangkut privasi dan keselamatan individu di lingkungan kerja yang seharusnya aman.
Para pegawai, khususnya pegawai perempuan, merasa terganggu dan tidak nyaman setelah penemuan minicam tersebut. Banyak yang khawatir jika masih ada perangkat pengawasan ilegal lainnya yang terpasang di sekitar lingkungan kantor.
Kepada wartawan, Alamsyah mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyesalkan peristiwa ini dan berharap agar korban yang merasa dirugikan segera melapor ke pihak kepolisian.
"Kami telah melakukan investigasi, namun hingga kini belum ada laporan dari korban. Kami akan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini," ujar Alamsyah.
BACA JUGA:Askolani Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan, Dukung Kesehatan Anak di Banyuasin
Sebagai langkah tindak lanjut, pihak Satpol PP dan Damkar Banyuasin telah mengingatkan seluruh pegawai untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa mengancam privasi dan keamanan mereka.
Namun, pihak berwenang juga menyadari bahwa tanpa adanya laporan resmi dari korban, penyelidikan akan semakin sulit dilakukan.
Tentu saja, masyarakat kini menunggu bagaimana kelanjutan penyelidikan kasus ini dan apakah pelaku yang menyebarakan minicam di toilet kantor tersebut akan segera terungkap.