Jembatan Jalur Nasional Lahat-Muara Enim Ambruk: Anak Padi Mendesak Pemerintah Bertanggung Jawab Penuh

Selasa 01-07-2025,14:00 WIB
Reporter : Wiwik
Editor : Wiwik

Dampak Aktivitas Angkutan Batu Bara di Jalan Publik

BACA JUGA:Selewengkan Dana Desa Rp1 Miliar untuk Pribadi, Jaksa Tuntut Kades Lubuk Mas 5,5 Tahun Penjara

BACA JUGA:Meski Kondisi Sakit, Haji Halim Saksi Sidang Korupsi Lahan Tol Betung-Tempino Tegaskan Soal Ini

Kerusakan jembatan tersebut menambah panjang daftar dampak yang dirasakan warga akibat aktivitas angkutan batu bara yang menggunakan jalan publik. Beberapa dampak serius yang dirasakan masyarakat antara lain:

1. Polusi Debu Batu Bara

Debu batu bara yang beterbangan setiap hari menjadi ancaman serius bagi kesehatan warga. Puluhan tahun masyarakat harus hidup dengan udara yang tercemar, menghirup debu yang berasal dari truk-truk batu bara yang hilir-mudik tanpa henti.

2. Kebisingan dan Kemacetan Parah

BACA JUGA:Evakuasi 4 Truk Batubara Nyungsep di Jembatan Muara Lawai Ambruk Dramatis

BACA JUGA:Jembatan Muara Lawai-Lahat Roboh, KAI Divre III Pastikan Jalur Lahat-Lubuk Linggau Tak Terganggu

Sumhayana (46), warga Desa Muara Maung, mengungkapkan keluhannya atas kebisingan dan getaran dari kendaraan tambang.

"Setiap hari dan bahkan malam hari truk semakin ramai, rumah saya bergetar karena ribuan truk melintas. Suara mereka sangat bising dan sulit bagi kami untuk tidur nyenyak," ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa antrean kendaraan yang mengular telah memperparah kemacetan dan membuat aktivitas harian warga menjadi sangat terganggu.

3. Kerusakan Jalan dan Kecelakaan

BACA JUGA:Jembatan Muara Lawai Lahat-Muara Enim Ambruk 4 Truk Batubara Nyungsep, 1 Sopir Terjepit

BACA JUGA:4 Sopir Truk Maksa Lewat Jembatan Muara Lawai Ambruk Terancam Pidana, Ini Kata Dirlantas?

Jalan yang dilalui mobil tambang kini penuh dengan lubang dan rusak berat. Kondisi ini telah menyebabkan banyak kecelakaan, bahkan menelan korban jiwa.

Kategori :