Dari Syair ke Swipe: Simbur Cahaya, Etika Leluhur, dan Komunikasi Kontemporer

Sabtu 28-06-2025,11:36 WIB

Seperti dituliskan naturalis dan antropolog Inggris Alfred Russel Wallace dalam bukunya The Malay Archipelago (1869),  yang menyatakan terpukau dengan penduduk di wilayah Indonesia yang penuh keramahan, tertib, berbudaya, dan bersahabat dengan orang asing.

BACA JUGA:Pameran Fotografi Mahasiswa Prodi Komunikasi UBD: Mengungkap Cerita Lewat Gambar

BACA JUGA:Prodi Ilmu Komunikasi UBD Sukses Adakan Pameran dan Workshop Fotografi Emozen

Namun, di zaman ketika orang bisa mencaci hanya dengan satu jempol, apa arti sopan santun? 

Kita kini hidup di era kebebasan berekspresi yang tak selalu dibarengi etika. Hari ini, sebuah unggahan bisa viral karena komentar pedas, sindiran tajam, atau bahkan fitnah.

Padahal dulu, sopan santun ditulis dalam syair dan dijadikan hukum. Apakah kita sedang mundur? (*)

Kategori :