"Karena memang sebenarnya tidak ada kaitan dengan sekolah, hanya saja pada saat itu siswa tersebut bilang disuruh oleh Guru P5 untuk latihan namu dihari Minggu jam 16.00 WIB. Sebenarnya guru P5 tidak menyuruh, karena anak tersebut (korban diceburkan) tidak terpilih untuk pementasan," ujarnya.
Dijelaskan, dirinya membantah pihak sekolah menyudutkan siswa tersebut. Bahkan, para gurunya sudah bertemu langsung dengan siswa bersangkutan.
BACA JUGA:Rekayasa Hanyut di Sungai Ogan Gegara Mahar Tinggi, Lilis Bantah Itu Hanya Alasan Budi
BACA JUGA:Pulang Latihan Menari untuk Perpisahan Sekolah, Pelajar SMP di Palembang Diceburkan ke Sungai
"Pada saat itu di videokan juga dan benar tidak ada pengancaman atau Intimidasi itu," tegas Taufik.
Taufik mengatakan, dengan adanya permasalahan ini dianggap sebagai pembelajaran dan jangan sampai terulang kembali.
"Terutama secara psikologis bagi guru - guru dan siswa, apalagi banyak tamu-tamu yang datang ke sekolah sehingga bisa menggangu aktifitas belajar mengajar," ungkapnya.
Lebih jauh Taufik menegaskan berharap para pelaku bisa segera ditangkap pihak berwajib dan diantara para pelaku itu tidak ada yang bersekolah di SMPN 31.
BACA JUGA:Komisi II DPRD Prabumulih Adakan Rapat Mediasi Terkait Tenaga Kerja Lokal dan Kecelakaan Kerja
"Sebenarnya korban ada dua, dan salah satunya memang siswa kita. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap dan selanjutnya akan menyikapi hati-hati jika ada permasalahan serupa, kita juga dalam beberapa hari ini akan ada perwakilan sekolah langsung menemui korban ke rumahnya," tandasnya.