Format Baru Liga 2 dan Peluang Sriwijaya FC (SFC)
Liga 2 musim ini mengalami perubahan besar, bukan hanya dalam jumlah peserta yang menyusut dari 26 menjadi 20 klub, tetapi juga pada sistem kompetisinya.
Dua juara grup langsung promosi ke Liga 1 dan akan bertarung di final untuk gelar juara. Sedangkan runner-up dari masing-masing grup akan saling bertarung untuk memperebutkan satu tiket promosi tersisa.
BACA JUGA:Tunjuk Gubernur Herman Deru Jadi Pembina Sriwijaya FC, PT SOM Sowan ke Dispora Sumsel
BACA JUGA:Wajah Baru Pengurus PT SOM, Nanti Gebrakan Anak Muda, Bawa Kembali Kejayaan Sriwijaya FC ke Liga 1
Di sisi lain, tim terbawah langsung terdegradasi ke Liga Nusantara.
Sriwijaya FC masuk grup barat, otomatis harus siap tempur sejak pekan pertama. Tak ada ruang untuk tergelincir, sebab ketatnya persaingan di grup ini bisa membuat satu kekalahan berakibat fatal terhadap peluang promosi.
Pelatih Sriwijaya FC yang baru, yang kabarnya akan diumumkan dalam waktu dekat, diharapkan bisa mempersiapkan tim dengan maksimal menghadapi triple round robin yang berat.
Dengan jadwal padat dan lawan tangguh, Sriwijaya FC (SFC) masuk grup neraka adalah tantangan serius.
Harapan Publik Wongkito Palembang
Dukungan publik Sumsel tentu menjadi energi tambahan. Euforia di media sosial memperlihatkan semangat tinggi para fans, Singa Mania, Sriiwjaya Mania, Ultras Mania.
Namun, mereka sadar bahwa Sriwijaya FC (SFC) masuk grup barat yang sarat tekanan, dan hanya dengan kerja keras dan konsistensi yang bisa membawa mereka lolos ke Liga 1.
Optimisme tetap menyala di Palembang. Laga-laga kandang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring diharapkan menjadi benteng kokoh, sekaligus penentu langkah SFC dalam keluar dari grup neraka ini.
BACA JUGA:Euforia Suporter Masuk Lapangan Usai Libas PSMS Medan, Sriwijaya FC (SFC) Didenda Komdis Segini
Liga 2 musim 2025-2026 akan jadi panggung pembuktian untuk Sriwijaya FC (SFC). Dengan status sebagai peserta grup barat, dan dijuluki grup neraka, tantangan yang dihadapi jauh dari kata mudah.