PLN Diminta Ungkap Fakta
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi dari pihak PLN secara terbuka mengumumkan adanya penyesuaian tarif pasca program diskon.
Padahal, masyarakat merasa tagihan mereka melonjak tajam, bahkan ada yang mengaku membayar dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Ilustrasi memasukkan nomor token listrik--
DPR pun mendesak PLN untuk bersikap transparan dan jujur kepada publik. Keterbukaan informasi dianggap penting agar masyarakat tidak merasa dirugikan secara sepihak.
BACA JUGA:Puluhan Mahasiwa di Muratara Tolak Kenaikan Harga BBM dan Tarif Listrik
"Rakyat tidak masalah bayar, asal jelas dan adil. Jangan seperti ini, tiba-tiba tagihan membengkak, rakyat seolah dipermainkan," ucap Mufti lagi.
Respons Publik dan Warganet: "Setiap Bulan Kayak Main Tebak-Tebakan"
Di media sosial, respons warganet pun tak kalah keras. Tagar #TagihanListrikMelonjak dan #PLNNaikDiamDiam sempat menjadi trending di beberapa platform.
“Tagihan saya biasanya Rp300 ribu, sekarang hampir Rp600 ribu. Padahal pemakaian sama aja. Setiap bulan kayak main tebak-tebakan," tulis salah satu komentar warganet.
BACA JUGA:Wow... Diskon Tarif Listrik 50 Persen Telan Anggaran Negara Rp10,8 Triliun Per Bulan, Masa Sih?
Fenomena ini menandai pentingnya komunikasi publik yang efektif dan transparan, dalam pengambilan kebijakan tarif energi.
Publik membutuhkan kepastian dan rasa keadilan dalam membayar kebutuhan dasar seperti listrik.
DPR meminta PLN segera memberikan klarifikasi resmi dan terbuka soal komponen tarif pasca diskon.