WAJIB Nonton Film Nyanyi Sunyi dalam Rantang, Jangan Nonton di Rebahin dan LK21 ya Gays, Bahaya!

Kamis 15-05-2025,18:30 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Rahmat

Film ini mengangkat tema penegakan hukum dan pencegahan korupsi di Indonesia, menjadikannya lebih dari sekadar hiburan: ia hadir sebagai bentuk pendidikan warga negara dan media refleksi kolektif terhadap kondisi hukum di Tanah Air.

KPK: Film Sebagai Medium Pencegahan Korupsi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, dalam sambutannya di acara tersebut, menyampaikan harapannya agar film ini mampu menyentuh kesadaran publik secara lebih mendalam dibandingkan pendekatan konvensional. 

BACA JUGA:Masih Nonton di Rebahin dan LK21? Waktunya Move On, Banyak Ancaman Hacker Nunggu di Sana

BACA JUGA:Rebahin Ganti Domain Lagi! Jangan Korbankan Data Pribadi Demi Nonton Gratisan, Ini Solusinya

Ia menekankan bahwa Nyanyi Sunyi dalam Rantang merupakan bagian dari Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang berani memilih media seni sebagai sarana penyadaran.

“Dengan adanya film ini, kita menontonnya bersama dan bisa masuk ke alam bawah sadar kita. Film ini juga menjadi bagian dari otokritik terhadap diri kita masing-masing, sebagai koreksi apa yang sudah kita kerjakan untuk kebaikan di masa depan,” ujar Setyo.

Ia juga mendorong agar seluruh kementerian, lembaga, BUMN, hingga pemerintah daerah dapat menggunakan film ini sebagai sarana internalisasi nilai-nilai integritas.

“Harus diberdayakan untuk bisa melihat film ini. Mulai dari unit pusat hingga struktural paling bawah di daerah perlu melaksanakan nonton bareng. Saya ingin semua pihak memeriahkan film ini,” imbuhnya.

Menurut Setyo, pencegahan korupsi tidak hanya bisa dilakukan lewat penindakan atau regulasi, tetapi juga melalui pendekatan kultural yang menyentuh sisi emosional dan moral masyarakat.

Film, sebagai bagian dari seni, menjadi medium efektif untuk membangkitkan empati dan kesadaran kolektif.

Sutradara Garin Nugroho menyampaikan bahwa film ini adalah upaya untuk menghadirkan pendidikan warga negara melalui bahasa seni.

Ia menilai, di tengah kebisingan ruang publik dan kian kompleksnya tantangan sosial-politik, pendidikan melalui film dapat menjadi jembatan bagi dialog dan refleksi masyarakat.

Stranas PK dan KPK sekarang justru berani membuat karya berupa pendidikan warga negara yang lebih banyak membuka tantangan, membeberkan kasus-kasus nyata untuk masyarakat agar sadar, bahwa langkah-langkah penegakan hukum bukanlah perkara mudah,” ujar Garin.

Ia berharap film ini bisa menjadi ruang refleksi publik terhadap persoalan hukum yang kerap luput dari perhatian masyarakat luas.

“Semoga dari renungan itu akan banyak film-film tentang masalah-masalah hukum, karena hukum dan masalah korupsi menjadi masalah sistemik dan jarang ditayangkan ataupun dibuka dengan partisipasi yang cukup serius,” tambahnya.

Kategori :