Ayesha, Petarung Udara Wanita Pakistan Libas Rafale India Hanya dengan Jet Tempur Murah Made In Tiongkok

Selasa 13-05-2025,12:12 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Edward Desmamora

Dengan presisi, ia melepaskan rudal yang tepat sasaran dan menumbangkan jet Rafale yang jauh lebih mahal dan canggih.

BACA JUGA:Bukan Kaleng-Kaleng, Ini Kehebatan Jet Tempur Rafale Buatan Prancis yang Diborong Indonesia

BACA JUGA:INTIP Fitur dan Kecanggihan Jet Tempur Rafale yang Harganya Selangit, Seng Ada Lawan!

Serangan itu tidak hanya mengejutkan pihak India, tetapi juga memicu gelombang pujian dari berbagai kalangan di Pakistan.

Ayesha Farooq berhasil membuktikan bahwa keberanian, keterampilan, dan strategi bisa mengalahkan teknologi sekalipun.


Tangkapan layar sosok Kapten Ayesha Farooq dianggap pahlawan oleh Pakistan usai tembak jatuh jet tempur canggih Rafale milik India--

- Simbol Kekuatan Baru Angkatan Udara Pakistan

Kapten Ayesha Farooq bukanlah nama asing dalam sejarah militer Pakistan. Ia tercatat sebagai wanita pertama yang diperbolehkan terlibat dalam misi tempur udara sejak tahun 2013.

Sejak saat itu, ia dikenal sebagai sosok disiplin dan tajam dalam setiap misi yang diembannya.

Keberhasilannya menumbangkan Rafale India menjadikannya ikon baru kekuatan militer Pakistan, sekaligus simbol pemberdayaan perempuan dalam dunia yang selama ini didominasi laki-laki.

Hingga media nasional setempat menyebutnya sebagai "Mata Elang dari Multan," kota asal Ayesha.

Ia kini dianggap sebagai bukti nyata bahwa keunggulan bukan hanya terletak pada peralatan, tetapi pada kualitas sumber daya manusianya.

- Ketegangan Politik dan Ancaman Konflik Lebih Besar

Setelah insiden tersebut, pemerintah India mengutuk keras tindakan militer Pakistan dan menyebutnya sebagai provokasi yang mengancam stabilitas kawasan.

Sementara itu, pihak Pakistan menegaskan bahwa tindakan Farooq adalah bentuk pertahanan sah atas pelanggaran wilayah udara yang dilakukan India.

Konflik yang semula hanya di darat kini mulai merambah ke udara. Dunia internasional menyuarakan keprihatinan atas eskalasi ini dan mendesak kedua negara untuk menahan diri serta kembali ke jalur diplomasi.

Kategori :