Sang kakak, Juhaidar Yusaini, adalah pemain Jakarta Elektrik PLN yang juga turut membimbingnya sejak awal.
“Kakak saya adalah inspirasi pertama saya di voli,” ujar Santi.
Karier profesional Junaida terus menanjak.
Setelah sempat memperkuat Jakarta Elektrik PLN, ia kini menjadi pilar utama JPE.
Pelatih JPE, Bulent Karslioglu, menyebut bahwa Junaida punya potensi bahkan lebih besar dari Megawati Hangestri, bintang voli Indonesia yang kini berlaga di Liga Korea.
“Saya yakin Junaida bisa lebih bagus dari Mega. Dia pekerja keras, cepat belajar, dan punya semangat luar biasa,” kata Bulent.
Ia juga menyebut bahwa peluang Santi untuk bermain di luar negeri terbuka lebar, termasuk di liga-liga besar seperti Turki.
Meski gelar MVP kini di tangan, Junaida tetap membumi.
BACA JUGA:Menanti Aksi Spike Keras Megawati dan Pevoli Cantik Yola Yuliana Jelang Final Four Proliga 2025
BACA JUGA:Gaji Megawati Hangestri Naik Fantastis di Red Sparks, Halo Jakarta BIN dan Proliga 2024?
“Saya tetap jadi diri sendiri. Tidak membandingkan diri saya dengan orang lain,” ucapnya merendah.
Namun, ia tak menutupi ambisinya: “Kalau bisa ke luar negeri, ya saya mau. Mungkin ke klub Turki.”
Dengan usia yang masih sangat muda dan mental juara yang sudah terasah, masa depan Junaida Santi tampak terang benderang.
Indonesia boleh jadi punya calon bintang besar baru dalam dunia voli putri.
Nama lengkap: Junaida Santi