Bagi sebagian orang, ini bisa sangat merusak semangat dan motivasi dengan tujuan tidak lain untuk menjatuhkan.
Namun, tidak semua orang diam. Banyak juga yang mulai berani melawan sikap nyinyir ini. Di media sosial, kampanye #StopNyinyir sempat viral, menyerukan pentingnya membangun budaya apresiasi dan kritik yang sehat.
Menurut Dr. Rika, cara terbaik menghadapi orang nyinyir adalah dengan tidak terlalu ambil hati dan tetap fokus pada kualitas kerja sendiri.
"Balas dengan prestasi, bukan emosi," pesannya.
Fenomena nyinyir terhadap pekerjaan orang lain bisa menjadi racun dalam lingkungan sosial dan profesional. Jika tidak disadari, bisa memicu konflik hingga merusak reputasi orang yang tak bersalah.
Karenanya, penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menyampaikan kritik, dan lebih bijak lagi dalam menerimanya.
Kritik memang dibutuhkan, tetapi harus disampaikan dengan niat membangun, bukan menjatuhkan.
Karena pada akhirnya, pekerjaan orang lain adalah hasil dari proses panjang yang tidak selalu diketahui semua pihak. Menghargai proses itu, adalah bentuk profesionalisme yang sejati.