SUMEKS.CO - Apakah animasi Indonesia sudah siap bersaing dengan raksasa seperti Pixar
Film "Jumbo", produksi Visinema Studios, mencengangkan karena berhasil menarik perhatian jutaan penonton dan mendapatkan pujian dari pasar internasional.
Namun, bagaimana sebenarnya kualitas visual dan storytelling "Jumbo" jika dibandingkan dengan standar tinggi yang telah ditetapkan oleh Pixar?
"Jumbo" adalah film animasi petualangan fantasi Indonesia yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy dalam debut penyutradaraannya.
Film ini diproduksi oleh Visinema Studios dan dibintangi oleh Prince Poetiray, Bunga Citra Lestari, dan Ariel Noah.
BACA JUGA:WOW! Ini 6 Film Visinema yang Sukses Raih Jutaan Penonton, Jumbo Puncaki Daftar Terbanyak
"Jumbo" tayang perdana di bioskop pada tanggal 31 Maret 2025, bertepatan dengan perayaan Lebaran.
Film ini menceritakan kisah Don, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang berusaha membuat pertunjukan berdasarkan buku dongeng peninggalan orang tuanya.
Perjalanan Don membawanya pada petualangan magis yang mengajarkan arti persahabatan, keberanian, dan penerimaan diri.
Dalam hal kualitas visual, "Jumbo" menunjukkan pencapaian yang mengesankan. Dengan melibatkan lebih dari 420 kreator lokal, proses produksi film ini memakan waktu hampir lima tahun.
BACA JUGA:Kejutan di Balik Suara: Ariel NOAH, BCL, dan Cinta Laura Ramaikan Film Jumbo
BACA JUGA:420 Kreator, 5 Tahun Produksi: Ini Rahasia Dibalik Layar Film Animasi Jumbo yang Bikin Haru
Hasilnya adalah animasi yang kaya warna, detail, dan nuansa budaya Indonesia yang kental. Visualisasi lingkungan, karakter, dan efek khusus dalam "Jumbo" menunjukkan kemajuan signifikan dalam industri animasi lokal.
Namun, jika dibandingkan dengan film-film Pixar seperti "Inside Out 2" yang memiliki anggaran produksi mencapai $200 juta dan teknologi animasi terkini, masih terdapat perbedaan dalam hal kompleksitas dan fluiditas animasi.