“Mulok Bahasa Palembang ini sudah masuk dalam kurikulum sekolah, dimulai dari kelas 3 hingga 6 SD, serta kelas 7 sampai 9 SMP. Ini capaian luar biasa karena sejak 2003, kami konsisten menulis dan memperjuangkan warisan bahasa daerah ini,” ujar Edi.
Tak hanya buku pelajaran, Edi bersama timnya juga sukses menyelesaikan terjemahan Al Quran dalam Bahasa Palembang, yang telah disahkan oleh Kementerian Agama sejak tahun 2019.
BACA JUGA:Sekda Aprizal Hasyim: Libur Lebaran OPD di Pemkot Palembang Siaga, Kordinasi Lancar!
BACA JUGA:ASN Pemkot Palembang Bolos Hari Pertama Kerja Pasca Libur Lebaran, Sekda Aprizal Siapkan Sanksi
Hanya saja, jumlahnya masih terbatas, baru 80 eksemplar yang dicetak.
“Kami berharap, Pemkot Palembang bisa memperbanyak dan menyebarluaskan Al Quran versi ini, terutama untuk anak-anak muda agar mereka tahu bahwa ada Al Quran yang bisa mereka pahami dalam bahasa daerah mereka sendiri,” imbuhnya.
Selain itu, tim Mulok juga sedang menyusun kamus Bahasa Palembang yang akan memuat kosakata dari kuliner hingga adat istiadat khas wong kito seperti nguntingkan atau walimatul tasmiyah.