Disarankan agar pengendara memanfaatkan rest area atau pos pelayanan yang telah disediakan untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.
BACA JUGA:Kapolres Ogan Ilir Bersama Forkopimda Pantau Arus Mudik dan Lakukan Pengamanan Malam Takbiran
Langkah ini penting untuk menjaga keselamatan dan mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan.
Data dari PT ASDP menunjukkan bahwa jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni selama arus balik mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Kendaraan pribadi, bus, dan sepeda motor mendominasi arus balik, menuntut pengaturan lalu lintas yang lebih intensif untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan.
Penerapan delay system bukanlah hal baru dalam manajemen lalu lintas arus mudik dan balik di Indonesia.
BACA JUGA:Labaran Idul Fitri 1446 H, Arus Mudik di Jalur Lintas Tengah Sumatera Semakin Padat
BACA JUGA:Arus Mudik Lebaran 2025, Kereta Api Palembang Alami Kenaikan Penumpang Signifikan
Metode ini telah diterapkan di berbagai titik rawan kemacetan dengan tujuan mengendalikan volume kendaraan dan mencegah penumpukan di area kritis seperti pelabuhan dan terminal.
Keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada koordinasi antarinstansi dan kepatuhan pengguna jalan terhadap arahan petugas.
Selain itu, Polda Lampung juga berkoordinasi dengan Polda Banten untuk memastikan kelancaran arus kendaraan setelah menyeberang ke Pulau Jawa.
Langkah-langkah seperti pengaturan lalu lintas di jalan tol dan jalan arteri, serta penambahan personel di titik-titik rawan, dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang tiba dari Sumatera.
BACA JUGA:Hari Ini, Diprediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2025, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera Masih Berlaku
Masyarakat diharapkan dapat memahami dan mematuhi pengaturan yang diterapkan demi kelancaran bersama.