Ibadah Puasa Ramadhan Sebagai Wahana dalam Pembentukan Sikap Manusia Beriman dan Bertaqwa.

Jumat 21-03-2025,22:19 WIB
Reporter : Suci MH
Editor : Rakhmat MH

Untuk menggapai kemuliaan 10 hari terakhir bulan Ramadlan ini, i’tikaf tidak hanya serta-merta berdiam saja tanpa melakukan apapun.

Berdasarkan dengan tujuan i’tikaf untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, maka orang yang beri’tikaf seyogyanya mengisinya dengan  amal ibadah.

Amalan-amalan seperti shalat sunah, membaca Al-Qur’an, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak doa dan tafakkur harus menjadi pelengkap i’tikaf.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw :

"Sungguh saya beri'tikaf di di sepuluh hari awal Ramadlan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beri'tikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadlan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan. Barangsiapa yang ingin beri’tikaf, hendaklah dia beri'tikaf (untuk mencari malam tersebut)."

I’tikaf seperti ini harus dilakukan di Masjid sebagai wujud syiar agama Allah Ta'ala.

Bagaimana Memanfaatkan Sisa Ramadan dengan Optimal untuk Ibadah?

Saat ini, kita telah memasuki hari ke-21 Ramadlan, yang berarti hanya tersisa 9 hari lagi 

sebelum bulan penuh berkah ini berakhir. Dalam waktu yang tersisa, sebaiknya kita mengoptimalkan setiap momen untuk ibadah, introspeksi diri, dan meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT, daripada terjerumus dalam ghibah (menggunjing) dan fitnah yang dapat merusak pahala puasa.

Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadan

10 hari terakhir Ramadan adalah waktu yang sangat istimewa, terutama karena adanya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."

(QS. Al-Qadr: 3)

Hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha juga menegaskan bahwa Rasulullah SAW semakin giat beribadah pada 10 malam terakhir Ramadan:

"Rasulullah SAW apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, beliau menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh, dan mengencangkan sarungnya (semakin meningkatkan ibadah)."

Kategori :