MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Sugeng Priyanto kini dikenal sebagai salah satu peternak ikan lele sukses yang mengembangkan usaha ternak ikan lele di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim.
Dalam sebulan, Sugeng dapat meraup omzet belasan juta rupiah dari usaha yang dimulainya dengan modal terbatas dan penuh perjuangan.
Kesuksesan yang diraihnya tidak datang begitu saja. Melalui kerja keras dan kegigihan, Sugeng mampu bangkit setelah sebelumnya menghadapi berbagai kesulitan dalam menjalankan usaha ternak ikan lele.
Seperti banyak pengusaha lainnya, Sugeng memulai usaha ternak ikan lele dengan keterbatasan. Menurutnya, ikan lele memiliki potensi pasar yang sangat besar, terutama di daerahnya yang banyak memiliki warung makan yang menjadikan ikan lele sebagai salah satu menu favorit. Melihat peluang ini, Sugeng pun tertarik untuk memulai usaha pembibitan lele.
"Saya mulai belajar sendiri tentang bagaimana beternak lele. Saya belajar dari internet dan sumber lainnya. Pada saat itu modal saya tak banyak. Hanya Rp 5 juta. Itu pun harus menguras tabungan saya yang ada," ungkap Sugeng, mengenang langkah pertama dalam dunia bisnisnya.
Meski awalnya ia hanya berani memulai dari usaha pembibitan ikan lele, keputusan ini diambil karena Sugeng merasa belum memiliki cukup modal dan pengalaman untuk memulai pembesaran ikan lele.
Namun, perjalanan awal usaha ini tidak selalu mulus. Sugeng mengalami berbagai tantangan, salah satunya adalah penyakit yang menyerang puluhan ribu bibit lele yang ia pelihara.
Sugeng Priyanto menjalankan usaha ternak lele dengan penuh semangat, berkat pelatihan dan pembinaan dari PT Bukit Asam.--
"Saya kaget juga. Tapi saya kan tak boleh berlama-lama meratapi kondisi itu. Saya harus move on," tutur Sugeng mengenang saat-saat sulit dalam usahanya.
BACA JUGA:Wujudkan Masyarakat Sejahtera, Bukit Asam (PTBA) Berdayakan Kaum Ibu
BACA JUGA:Siaga Bencana, PTBA Kirim Bantuan dan Tim Tanggap Darurat ke Sukabumi
Tidak hanya itu, musibah banjir juga pernah menghancurkan usaha yang ia rintis. Banjir membuat ikan lele yang berada di kolam-kolam miliknya berenang bebas keluar dan membuat para pengepul enggan membeli bibit lele darinya.
Namun, di tengah berbagai kesulitan tersebut, Sugeng tidak pernah menyerah. Dia justru melihat tantangan tersebut sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki kualitas usaha ternaknya.