SRITEX, Pernah Produksi Seragam NATO Jerman, Dari Kejayaan Tekstil Hingga Keruntuhan
SUMEKS.CO- SRITEX, Pernah Produksi Seragam NATO Jerman, dan Kini Tinggal Harus Tumbang
PT Sri Rejeki Isman Tbk, atau yang lebih dikenal sebagai Sritex, bukan sekadar perusahaan tekstil biasa.
Kini Sritex menjadi bagian dari sejarah industri tekstil Indonesia. Perusahaan ini pernah berjaya di kancah global.
Namun awal Ramadhan, harus tumbang. Tepatnya 1 Maret 2025.
Dalam sebuah wawancara telivisi, suara wakil menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenzer, terlihat bersedih, dengan suara parau.
" Kini kami pemerintah akan mengawal soal tahapan jaminan para karyawan yang di PHK," jelas Immanuel Ebenzer, Kita harus optimis ada jalan keluar setelah PHK," tambahnya
Sritex pabrik tekstil di Sukoharjo dan terbesar di Asia Tenggara ini harus tumbang--
BACA JUGA:SRITEX GULUNG TIKAR, 10 Ribu Karyawan Pabrik Tekstil Menjerit Kena PHK, Bagaimana Nasib Selanjutnya?
BACA JUGA:Tak Boleh Minggat, 120 Remaja Prabumulih Diberangkatkan ke PT Sritex
Presiden Prabowo saja iptimis. Apalagi pembantunya seperti saya," tambahnya lagi
:Kalau ada investor jangan tidak didahulukan kami pak," pinta seorang karyawwn kepalada wamen Menaker ini.
Ya. Sritex didirikan oleh Lukminto pada tahun 1966 sebagai UD Sri Redjeki.
Ini berarti dari usaha kecil di Pasar Klewer, Solo.
Dan kemudian menjelma, berkembang pesat menjadi konglomerat tekstil terbesar di Asia Tenggara.