“Semenjak terbitnya aturan pengecer tidak bisa lagi menjual gas kepada masyarakat otomatis usaha kami harus terhenti dan merugi. Tapi kenyataannya kelangkaan gas justru bertambah parah,” ujar Dani.
Menurut Dani, aturan tersebut justru menambah kesulitan bagi warga yang kesulitan mendapatkan gas.
“Kami pengecer hanya membantu agar warga tidak terkonsentrasi pada satu pangkalan. Kami siap menjual dengan harga sesuai HET, bahkan jika diperlukan kami bisa langsung menerima pasokan dari agen tanpa biaya ongkos angkut,” ungkap Dani.
Dani juga menambahkan bahwa jika ingin berjualan gas, pengecer harus menjadi pangkalan, namun hal tersebut tidak mudah dilakukan melalui aplikasi OSS.
“Kami sudah mencoba berbagai cara, tapi tidak berhasil. Kami membutuhkan bimbingan yang jelas dari pihak Pertamina atau instansi terkait lainnya,” jelasnya.
Pihak terkait perlu segera mencari solusi yang tepat agar kelangkaan gas 3 kg di Muara Enim bisa segera teratasi.
Warga berharap agar gas 3 kg bisa kembali mudah didapat dengan harga yang terjangkau tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengantre.