Menurut laporan dari South China Morning Post, warna emas sering menjadi pilihan dalam bisnis selama Imlek untuk menarik pelanggan dengan simbol kesuksesan dan kemakmuran.
Di sisi lain, warna gelap seperti hitam dan putih dianggap kurang cocok untuk perayaan Imlek.
BACA JUGA:Sambut Imlek 2025 dengan Gaya Gen Z: Bukan Minta Angpo, tapi Isi Saldo DANA
Hitam dan putih diasosiasikan dengan suasana duka, sehingga penggunaannya dihindari dalam pakaian dan dekorasi.
Filosofi di balik pemilihan warna cerah dalam tradisi Imlek adalah untuk menciptakan suasana yang penuh harapan dan energi positif.
Penelitian dari Journal of Asian Cultural Studies menunjukkan bahwa warna-warna cerah dapat memengaruhi emosi, menciptakan perasaan bahagia dan optimisme yang selaras dengan harapan tahun baru.
Dekorasi Imlek sangat bergantung pada simbolisme warna untuk menyampaikan pesan keberuntungan dan kebahagiaan.
BACA JUGA:Intip 5 Ide Bisnis Yahud Jelang Perayaan Tahun Baru Imlek ke-2576 Tahun 2025
BACA JUGA:Rayakan Imlek 2576 dengan Keberuntungan dan Nostalgia Teresa Teng di Wyndham Opi Hotel Palembang
Lampion merah dengan aksen emas sering digunakan untuk menghias jalanan dan rumah, sementara kuplet dengan tulisan emas melambangkan doa dan harapan.
Di Indonesia, tradisi ini terlihat di berbagai daerah seperti Singkawang dan Medan, di mana warna merah dan emas mendominasi perayaan.
Festival lokal sering kali memadukan elemen tradisional ini dengan dekorasi yang mencerminkan identitas budaya setempat.
Modernisasi membawa perubahan pada cara masyarakat Tionghoa menggunakan warna dalam perayaan Imlek.
BACA JUGA:Menarik! Intip 5 Fakta Unik Seputar Cap Go Meh Sebagai Penutupan Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Cap Go Meh, Acara Terakhir dari Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek