5. Bendungan Marangkayu Kalimantan Timur
Di wilayah Kalimantan Timur, Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki kapasitas tampung 12,3 juta m³.
Bendungan ini akan menyediakan irigasi untuk lahan seluas 1.500 ha, menyuplai air baku sebesar 0,45 m³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 135 kWh melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Proyek ini, yang dibiayai sebesar Rp 191,26 miliar, dibangun dalam kurun waktu 2023–2024.
6. Bendungan Meninting Lombok Barat
Di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Meninting menjadi andalan bagi pengelolaan sumber daya air. Terletak di Kabupaten Lombok Barat, bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 12 juta m³.
Manfaatnya mencakup irigasi seluas 1.559 ha, penyediaan air baku sebesar 0,15 m³/detik, serta pembangkit listrik sebesar 0,8 MW. Proyek yang memakan biaya Rp 1,4 triliun ini dibangun sejak 2019 hingga 2024.
Bagaimana dengan Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan?
Sementara enam bendungan tersebut siap diresmikan, Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan yang menjadi bagian penting dari program strategis nasional ditargetkan selesai pada akhir 2025. Namun hanya paket 1 saja yang tahun 2025. Sisanya tahun 2026.
Ya, Proyek yang dikerjakan dalam empat paket ini mencakup pembangunan bendungan utama dan jaringan irigasi untuk mendukung peningkatan Indeks Pertanaman (IP).
Bendungan ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah Sumatera Selatan.
PT Hutama Karya (Persero), sebagai pelaksana proyek, memastikan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji terus berlanjut sesuai rencana.
Selain itu, perusahaan juga menggarap sejumlah proyek bendungan lainnya, seperti Bendungan Way Apu di Maluku dan Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo.
Ketiga proyek ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.