Tak hanya itu, bendungan ini juga akan menyediakan pasokan air baku sebesar 0,90 m³/detik. Proyek yang menelan biaya APBN Rp 1,7 triliun ini telah dibangun sejak 2018 hingga 2024.
2. Bendungan Keureuto Aceh Utara
Masih di Aceh, Bendungan Keureuto berlokasi di Kabupaten Aceh Utara dengan kapasitas tampung mencapai 216 juta m³.
Proyek ini memiliki manfaat yang signifikan, antara lain mengairi 9.455 ha daerah irigasi, menyuplai air baku sebesar 0,5 m³/detik untuk lima kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, dan menghasilkan listrik sebesar 6,34 MW.
Bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir hingga 30% di wilayah Aceh Utara. Pembangunan Bendungan Keureuto memakan biaya Rp 2,73 triliun dari APBN dan berlangsung sejak 2016 hingga 2024.
3. Bendungan Jlantah Jawa Tengah
Beralih ke Jawa Tengah, Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar memiliki kapasitas tampung 10,97 juta m³.
Bendungan ini akan mengairi lahan irigasi seluas 1.494 ha, mereduksi potensi banjir hingga 87 ha, menyuplai air baku sebesar 0,1 m³/detik, dan menghasilkan energi listrik sebesar 0,6 MW.
Pembangunan bendungan ini dimulai pada 2019 dan rampung pada 2024 dengan anggaran mencapai Rp 1,02 triliun.
BACA JUGA:Masuk Proyek Strategis Nasional 2025, Anggaran Pembangunan 50 Bendungan Ditahan Presiden Prabowo
BACA JUGA:Palembang Diguyur Hujan Deras, Bocah 8 Tahun Hanyut Tenggelam di Aliran Bendungan Sukajaya
4. Bendungan Sidan Bali
Di Bali, Bendungan Sidan di Kabupaten Gianyar akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Dengan kapasitas tampung 5,76 juta m³, bendungan ini dirancang untuk menyuplai air baku sebesar 1,75 m³/detik dan menghasilkan energi listrik tenaga mikrohidro sebesar 0,65 MW.
Bendungan yang dibangun dengan anggaran Rp 1,8 triliun ini telah mulai dikerjakan sejak 2018 dan selesai pada 2024.