Konsep permainan ini menyerupai perburuan harta karun, di mana pengguna dapat menemukan koin di tempat tersembunyi. Jenis koin yang tersedia meliputi:
Koin Perunggu, bernilai ratusan ribu rupiah.
Koin Perak, dengan nilai lebih tinggi.
Koin Emas, yang dapat ditukar dengan hadiah hingga Rp 100 juta.
Aplikasi ini dirancang untuk mendorong interaksi sosial di dunia nyata melalui teknologi digital. Namun, viralnya Koin Jagat juga menimbulkan berbagai reaksi, baik positif maupun negatif, di kalangan masyarakat.
Komitmen Pemerintah untuk Memantau
Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa pemerintah akan memantau perkembangan aplikasi ini, termasuk dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
BACA JUGA:Main Game Lebih Asyik, Berikut 5 Rekomendasi Headset 7.1 Surround Termurah di Tahun 2024
BACA JUGA:Saldo DANA Rp200 Ribu Siap Cair dengan Main Game FunCrush, Buktikan Sekarang!
"Untuk aplikasi yang saya juga banyak di DM oleh teman-teman, dan juga masukan banyak pihak," kata Meutya di kantor Komdigi, Jakarta, Senin (13/1).
Ia juga telah berdiskusi dengan Wakil Menteri Komdigi Angga Raka Prabowo untuk membahas langkah-langkah yang perlu diambil.
Pemerintah ingin memastikan bahwa aplikasi seperti Koin Jagat mematuhi aturan yang berlaku dan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Tantangan dan Kritik terhadap Koin Jagat
Meskipun aplikasi ini membawa konsep menarik dan inovatif, beberapa masalah mulai muncul.
Beberapa warganet mengeluhkan perilaku pemain yang merusak fasilitas umum saat berburu koin. Seperti mencongkel lanai, pagar, mematahkan ranting-pohon.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak sosial dari permainan ini.