Peluncuran prototype asam humat ini menandai langkah awal PTBA dan UGM dalam mewujudkan inovasi hilirisasi batu bara yang berkelanjutan.
Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi antara industri dan akademisi, proyek ini diharapkan mampu menghadirkan solusi untuk mendukung ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
Upaya ini sekaligus membuktikan bahwa pemanfaatan batu bara tidak hanya terbatas pada energi, melainkan juga dapat dikembangkan menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti asam humat.
Dengan begitu, Indonesia memiliki peluang besar untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam yang dimilikinya, sambil tetap menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan.
BACA JUGA:Pengumuman Lelang PT Bukit Asam Tbk
BACA JUGA:8 Jaksa KPK Siap Buktikan Dakwaan 3 Tersangka Korupsi PLTU Bukit Asam pada PT PLN UIT Sumbagsel
Melalui komitmen ini, PT Bukit Asam bersama UGM optimis dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan, menghadirkan energi untuk generasi mendatang, serta mendukung ketahanan pangan nasional melalui inovasi teknologi.