Calon Dewas KPK Ini Minta Tersangka Korupsi Tidak Dipublikasi, Bikin Kontradiktif Usai Heboh OTT Ditelepon

Selasa 26-11-2024,08:22 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Edward Desmamora

"Bisa saja, barang bukti yang dipamerkan itu, ini bisa saja ya menggunakan barang bukti atau alat bukti yang patut diduga direkayasa atau didapatkan secara tidak sah melalui cara-cara yang melanggar hukum," katanya.

Merespons itu, Heru mengaku secara pribadi tak setuju jika tersangka dipamerkan. Sebab, kata dia, itu dapat membunuh karakter dari seseorang.


--

"Tersangka dipamerkan, pak. Kalau saya pribadi pak, jadi saya ulangi, kalau saya pribadi, saya tidak setuju, pak. Karena itu membunuh karakter, pak," kata Heru.

Sebelumnya, jagad media sosial juga dihebohkan dengan penyitaan kontroversi juga dilontarkan oleh calon pimpinan KPK RI lainnya yaitu bernama Hasbiallah Ilyas.

BACA JUGA:ICW Desak Dewas KPK Lanjutkan Sidang Etik Lili Pintauli Siregar

BACA JUGA:Akhirnya Lili Pintauli Siregar Penuhi Panggilan Dewas KPK

Hasbiallah yang juga anggota komisi III DPR RI, saat itu menyampaikan saran ada baiknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telepon pejabat terkait terlebih dulu jika ingin melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

Hasbiallah saat itu mengaku sepakat dengan penilaian Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan bahwa OTT KPK adalah cara kampungan. 

Menurut dia, OTT KPK hanya merugikan uang negara. Hasbi meminta calon Dewan Pengawas KPK melakukan langkah ekstrem dengan menghubungi target seperti pejabat negara yang akan di OTT agar tidak melakukan korupsi. Hasbi pun ingin OTT ditiadakan.

"Kita telepon, 'hai bapak jangan melakukan korupsi, melakukan korupsi anda saya tangkap'. Kan selesai, tidak ada uang negara yang dirugikan," tutur Hasbi.

BACA JUGA:Kasus Gratifikasi LPS, Dirut Pertamina Penuhi Panggilan Dewas KPK

BACA JUGA: HEBOH, Paman Birin Mendadak Muncul Jadi Pembina Apel ASN Pemprov Kalsel, Padahal Diburu KPK Dugaan Suap

Namun kabar terakhir, Hasbiallah memberikan klarifikasinya terkait saat OTT pejabatnya ditelepon dulu adalah sebagai bentuk guyonan.

Ia menyebutkan sering kali OTT yang dilakukan oleh KPK negara sudah dirugikan sejumlah nominal. Ia mengatakan, jika KPK sudah mengetahui adanya tindak korupsi, mengapa tak dilakukan antisipasi sejak awal.

"Saya bilang telepon, KPK punya alat yang sangat canggih, kenapa tidak tidak menghubungi lah, mengantisipasi itu bahasa-bahasa gitu aja lah, bahasa ngobrol," tutur politikus PKB ini.

Kategori :