Faizal Motik, SH & Istri Dr. Suryani Sidik F. Motik, MBA
Dr. Hj. Atitje Motik Adisuryo, Sp & Suami H. Benny Adisuryo
Pendidikan dan Perjuangan Awal HBR Motik
Setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Desa di Bunga Mas dan HIS di Lahat, pada tahun 1926 HBR Motik melanjutkan pendidikannya di Normaal School, Matraman, Batavia (Jakarta).
Selama masa pendidikan inilah jiwa nasionalisme beliau mulai tumbuh, terutama setelah mengikuti peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
BACA JUGA:Hikmah Hari Pahlawan, Kapolda Sumsel Sampaikan Pesan Ini
BACA JUGA: Pj Wako Palembang Ratu Dewa Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-78, Begini Amanatnya
Saat itu, beliau memimpin aksi protes melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak sekolah, sehingga menyebabkan beliau dikeluarkan dari sekolah.
Namun, semangat HBR Motik tidak surut.
Beliau kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Nasional Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara.
Di sini, beliau belajar tentang pentingnya pendidikan nasionalisme dan kebangsaan.
Setelah menamatkan pendidikan di Kweek School (sekolah guru) pada tahun 1932, beliau mengabdikan diri sebagai guru di Taman Siswa hingga tahun 1938.
Memulai Karir sebagai Pengusaha dan Aktivis Ekonomi
Setelah berhenti mengajar, HBR Motik mulai terjun ke dunia bisnis.
Pada tahun 1941, beliau mendirikan sebuah warung yang kemudian berkembang menjadi perusahaan importir dengan nama PT IMA Angkasa dan beberapa perusahaan lainnya seperti PT Armada dan PT Banyumas.
Beliau juga sempat bekerja di perusahaan-perusahaan perdagangan besar seperti PT KPM dan Devizen Institute, yang memberikan beliau wawasan mendalam tentang perdagangan internasional.