Selain itu, kementerian tersebut juga memblokir setidaknya 31.751 halaman judi yang ditemukan di situs-situs lembaga pendidikan dan 31.812 halaman judi di situs-situs pemerintahan. Langkah-langkah tersebut diambil sebagai upaya memerangi perjudian online yang semakin marak di Indonesia.
Namun, kasus ini menunjukkan adanya celah di kementerian yang justru dimanfaatkan oleh oknum untuk kepentingan pribadi.
Penangkapan para tersangka yang melibatkan staf Kemkomdigi ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi seluruh jajaran pemerintahan agar menjaga integritas dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
BACA JUGA:Kredit Usaha Rakyat BRI Bantu UMKM Pasar Kayuagung Kembangkan Usaha Sandal Karet
Kasus ini menuai reaksi beragam dari masyarakat. Banyak pihak mengapresiasi langkah cepat aparat dalam mengungkap jaringan judi online yang melibatkan oknum pemerintah.
Masyarakat juga berharap tindakan tegas terhadap para pelaku dapat memberikan efek jera dan mencegah penyalahgunaan wewenang di lembaga pemerintahan.
Sejumlah pihak menekankan pentingnya pengawasan internal yang ketat di Kemkomdigi untuk memastikan bahwa seluruh kebijakan, terutama yang terkait dengan penegakan hukum di ruang digital, dapat berjalan sesuai dengan aturan.
Sebagai mantan Menkominfo, Budi Arie menyatakan komitmennya untuk tetap mendukung langkah hukum dalam kasus ini dan meminta masyarakat untuk mempercayakan prosesnya pada pihak berwenang.
BACA JUGA:Tidak Tahan Menunggu Pesanan, Pembeli Toko Mie di Palembang Lempar Pegawai Pakai Toples Bambu
Menutup pernyataannya, Budi menyatakan bahwa ia akan fokus pada tugasnya sebagai Menteri Koperasi dan UMKM, dengan harapan proses hukum yang berjalan dapat memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi cerminan betapa pentingnya integritas dan transparansi dalam menjalankan tugas di sektor pemerintahan, terutama dalam menghadapi tantangan besar yang muncul dari perkembangan teknologi digital.