BANYUASIN, SUMEKS.CO - Beberapa spanduk dan baliho yang memuat gambar kedua pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Banyuasin dilaporkan mengalami kerusakan di sejumlah titik strategis di wilayah Banyuasin.
Kerusakan ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pendukung kedua Paslon terkait dugaan sabotase oleh pihak-pihak yang tidak dikenal.
Belum diketahui secara pasti siapa yang bertanggung jawab atas perusakan ini, begitu juga dengan motif yang melatarbelakanginya.
Namun, dugaan adanya oknum tertentu yang sengaja merusak spanduk dan baliho kedua Paslon mulai mencuat, terutama karena kerusakan ini ditemukan di beberapa lokasi berbeda. Peristiwa ini tentunya mengundang perhatian publik, terutama jelang puncak pelaksanaan Pilkada Banyuasin yang semakin dekat.
BACA JUGA:BNNP Sumsel Tetapkan Seorang Warga Banyuasin Jadi DPO, Bos Bandar Narkoba Jaringan Internasional
Menanggapi hal ini, tokoh pemuda Banyuasin, Eddy Ginting, turut angkat bicara. Ia meminta kepada seluruh tim sukses (timses) dan pendukung kedua pasangan calon untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh peristiwa tersebut.
Menurutnya, sikap saling menghargai dan menjaga ketertiban sangat penting dalam proses demokrasi, apalagi dalam ajang pilkada yang menjadi penentu masa depan daerah.
"Pastinya menahan diri," ujar Eddy Ginting dalam pernyataannya.
Ia berharap, bila memang spanduk atau baliho dari calon yang mereka dukung mengalami kerusakan, hendaknya tim atau pendukung segera memperbaiki tanpa perlu menuduh atau membalas tindakan serupa.
BACA JUGA:Berprestasi, 60 Personel Terima PIN Emas dan Piagam Penghargaan Kapolda Sumsel
BACA JUGA:KAI Divre III Palembang Buka Peluang Emas bagi Para Pebisnis, Branding di Stasiun dan Kereta
"Jangan sampai saling rusak," tambah Eddy.
Ia menilai, persaingan dalam Pilkada Banyuasin yang hanya diikuti oleh dua Paslon ini membuat potensi gesekan semakin tinggi. Karena itu, Eddy meminta semua pihak untuk lebih bijak dalam menyikapi peristiwa tersebut.
"Kalau diluar itu, tidak ada kepentingan," tegasnya, mengisyaratkan bahwa jika bukan dari timses atau pendukung kedua Paslon, kecil kemungkinan ada pihak lain yang berkepentingan untuk merusak atribut kampanye ini.