BACA JUGA:Dorong Inovasi Pembelajaran, UNSRI Gelar Pelatihan TPACK untuk Guru di Kabupaten PALI
Warga binaan diajarkan untuk dapat merefleksikan diri dan menerapkan keterampilan deskripsi, yakni kemampuan untuk menahan emosi dalam menjalin relasi sosial di dalam kelompok. Selain teknik here and now, warga binaan juga diajarkan mengenai pentingnya menjalani aktivitas sehari-hari dengan penuh kesadaran, serta kemampuan untuk menerima pengalaman internal berupa pikiran dan perasaan tanpa memberikan penilaian yang negatif.
Salah satu teknik yang diajarkan dalam sesi konseling ini adalah teknik butterfly hug, yang berguna untuk membantu warga binaan dalam mengatur pikiran dan merilekskan tubuh mereka.
Teknik ini dianggap efektif untuk membantu warga binaan dalam mengendalikan emosi mereka serta mengurangi ketegangan yang sering mereka rasakan.
BACA JUGA:Mahasiswa Unsri Konvoi dari Indralaya Menuju Palembang Ikut Kawal Putusan MK di DPRD Sumsel
BACA JUGA:Universitas Sriwijaya Akhirnya Resmi Naik Level Jadi PTN-BH, Rektor Unsri: Mari Kita Tunjukkan Semangat Maju Tidak hanya itu, tim juga memberikan *psikoedukasi* tentang pentingnya regulasi emosi dan mengenali diri sendiri untuk meningkatkan harga diri.
Dengan pengetahuan ini, warga binaan diharapkan mampu menghadapi permasalahan yang mereka hadapi dengan lebih baik, serta memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk membangun relasi sosial yang sehat. Pada akhir sesi konseling, warga binaan diberikan kesempatan untuk menuliskan harapan-harapan mereka di masa depan serta langkah-langkah yang akan mereka lakukan untuk mencapai harapan tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi warga binaan agar memiliki visi yang jelas tentang masa depan mereka, sekaligus mendorong mereka untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mencapai tujuan tersebut.
BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Beri Motivasi untuk Ribuan Maba Unsri 2024, Ini Pesannya
BACA JUGA:9.029 Mahasiswa Baru Unsri Tahun Akademik 2024/2025, Ikuti PKKMB di Kampus Unsri Indralaya Ogan Ilir Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan setelah sesi konseling, terlihat adanya peningkatan yang signifikan dalam hal harga diri dan regulasi emosi warga binaan.
Sebelum dan sesudah kegiatan konseling, dilakukan pengukuran untuk melihat perubahan pada kedua aspek ini, dan hasilnya menunjukkan bahwa konseling kelompok yang dilakukan berhasil membantu warga binaan dalam memahami diri mereka serta mengelola emosi dengan lebih baik. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat menjadi program yang berkelanjutan.
Universitas Sriwijaya berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan bagi kelompok-kelompok yang membutuhkan, seperti warga binaan di UPTD – RAMPK Ogan Ilir.
Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan dampak positif dari kehadiran universitas dalam memberikan solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi.