MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti telah melakukan terobosan baru melalui Seksi Kegiatan Kerja dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan kerajinan tangan.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada warga binaan, tetapi juga untuk meningkatkan kreativitas mereka selama menjalani masa hukuman. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Bimbingan Kerja Lapas Narkotika Muara Beliti di bawah pengawasan ketat petugas.
Dalam kegiatan ini, para warga binaan dengan penuh ketelitian memanfaatkan sampah kardus bekas dan berbagai bahan lainnya untuk menciptakan produk-produk kerajinan tangan yang memiliki nilai jual.
Beberapa produk yang dihasilkan antara lain guci antik dan boneka cantik, yang kualitasnya tidak kalah dengan produk keramik yang biasa dijual di pasaran.
BACA JUGA:Membangun Keamanan dan Kenyamanan, Strategi Lapas Muara Beliti melalui Wali Pemasyarakatan
BACA JUGA:Kesehatan Warga Binaan Terjamin, Lapas Muara Beliti Bagikan Perlengkapan Mandi
Menariknya, guci karya warga binaan ini dijamin lebih kuat, tahan lama, dan anti pecah, menjadikannya alternatif yang menarik bagi konsumen.
Proses pembuatan guci dimulai dengan merendam kertas kardus dalam air selama tiga hari, sehingga menghasilkan bubur kertas yang siap diolah.
Setelah itu, bubur kertas dicampur dengan sisa nasi yang telah dilembutkan untuk dijadikan perekat. Campuran ini kemudian dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan.
Dengan teknik ini, para warga binaan tidak hanya belajar tentang keterampilan tangan, tetapi juga memahami proses kreatif dalam menciptakan barang dari bahan yang tidak terpakai.
BACA JUGA:Jaga Kebugaran dan Kekompakan, Kalapas Muara Beliti Ajak Petugas Rutin Main Tenis
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Tingkatkan Efisiensi Anggaran 2025 Lewat Supervisi di Kanwil Kemenkumham Sumsel
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan ruang bagi warga binaan untuk menunjukkan dan mengembangkan kreativitas mereka.
"Kami berikan bimbingan keterampilan kerja, salah satunya adalah membuat kerajinan tangan berbahan dasar kardus dan karpet telur. Warga binaan yang sudah ahli nantinya akan memberikan pelatihan kepada teman-temannya. Kami tidak khawatir dengan kualitas, karena hasil kerajinan tangan ini tidak kalah dengan yang ada di pasaran," ujar Kalapas.
Inisiatif ini juga menjadi salah satu kegiatan unggulan yang dikelola dan dikembangkan oleh pihak Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.