Selain menjadi penghilang rasa jenuh, kerajinan tangan yang dihasilkan dapat dijual. Rata-rata, pembeli kerajinan ini adalah keluarga warga binaan yang berkunjung.
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Siapkan Langkah Strategis dalam Rakor Penerimaan dan Pemeriksaan Kesehatan Paslon
Mereka dapat membeli aneka kerajinan tangan yang dipajang di galeri ruang tunggu Lapas. Hal ini memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan merasa lebih dihargai.
Kegiatan kerajinan ini tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan dari segi keterampilan, tetapi juga diharapkan dapat menjadi modal bagi mereka ketika keluar dari penjara.
Dengan keterampilan yang diperoleh, diharapkan mereka bisa lebih mudah beradaptasi dan mencari pekerjaan di luar sana.
Selain itu, dengan menghasilkan karya yang berkualitas, warga binaan dapat membangun rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi mereka untuk menjalani hidup yang lebih baik setelah masa hukuman.
BACA JUGA:Semarak Meriahkan HUT RI dan HUT Pengayoman Ke-79, Lapas Muara Beliti Gelar Kegiatan PORSENAP
Pihak Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti berharap bahwa inisiatif ini akan terus berlanjut dan berkembang.
Diharapkan semakin banyak warga binaan yang terlibat dan memperoleh manfaat dari program ini.
Kreativitas dan inovasi dalam pemanfaatan barang bekas menjadi salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang positif di dalam Lapas, sehingga dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kualitas hidup para warga binaan.
Melalui kegiatan ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga pada rehabilitasi dan pengembangan keterampilan warga binaan. Dengan cara ini, diharapkan para warga binaan dapat menemukan jalan baru untuk masa depan yang lebih baik, sekaligus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.