Cara berfikir orang-orang terkait keagamaan yang terlalu ekstrem ke kiri atau ke kanan itulah yang sering jadi permasalahan.
"Gus Menteri berpesan bahwa agama seharusnya menjadi inspirasi, bukan aspirasi," katanya.
Kalau sebagai inspirasi itu agama menjadi values seperti memanusiakan manusia.
BACA JUGA:Menjaga Kerukunan di Tahun Politik yang Rentan Konflik
Bagaimana nilai-nilai agama yang baik bisa dilihat dari tingkah laku anda, perkara tauhid, lakum dinukum waliyadin.
Pada kesempatan tersebut, Adib juga mengajak peserta orientasi untuk menjaga Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika senantiasa damai.
Menurut Adib, para guru, pengawas, dan penyuluh lintas agama yang hadir dapat menjadi ambassador atau duta perdamaian.
Apalagi, publik sedang dihadapkan pada gelaran nasional Pilkada serentak.
BACA JUGA:Jelang Tahun Politik 2024, Bupati Banyuasin Askolani Titip Pesan ke Camat
"Hal penting yang harus benar-benar kita antisipasi di tahun politik ini adalah jangan sampai perbedaan politik menjadikan permusuhan dan pertengkaran," tegas Adib.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan, diwakili Kabag Tata Usaha, H Win Hartan menjelaskan, kegiatan ini digelar selama empat hari dengan diikuti 40 peserta dari 17 kabupaten/kota se-Sumsel.
Mereka terdiri dari musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan kelompok kerja guru (KKG) lintas agama serta Pokja Pengawas dan Pokja Penyuluh.
"Kegiatan ini merupakan upaya Kemenag menciptakan kerukunan umat beragama dan satu bukti dalam rangka mensinergikan program Kementerian Agama," ungkapnya.