OKU TIMUR, SUMEKS.CO - Pasangan calon petahana Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin MT dan HM Adi Nugraha Purna Yudha, kembali mengusung visi besar dalam program OKU Timur Maju Lebih Mulia Jilid II. Salah satu fokus utama mereka adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui program optimasi lahan (Oplah).
Program ini menjadi bukti komitmen mereka dalam memajukan sektor pertanian dan mengoptimalkan potensi lahan di berbagai kecamatan di OKU Timur.
Sejak dimulai pada tahun 2021, program Oplah telah berjalan efektif dan berdampak signifikan bagi para petani di OKU Timur. Pada tahun 2024, luas lahan yang dioptimalkan mencapai 5.000 hektar, tersebar di tujuh kecamatan, termasuk Kecamatan Madang I, Kecamatan Madang II, Semendaway Barat, Kecamatan Cempaka, dan Madang Suku III.
Ir H Lanosin MT, yang akrab disapa Enos, menekankan bahwa program Oplah ini merupakan salah satu bentuk komitmen awal yang diimplementasikan sejak periode pertama kepemimpinannya. Ia berharap program ini akan terus berkembang, terutama di wilayah pesisir Sungai Komering.
BACA JUGA:Keunggulan Sony Xperia 1 VI, Smartphone Flagship dengan Kamera Utama 48 MP dan Snapdragon 8 Gen 3
"Program Oplah ini diharapkan dapat memperluas kawasan persawahan dan meningkatkan produktivitas pertanian. Kami ingin masyarakat OKU Timur masuk dalam tujuan negara yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, menuju kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan," ungkap Enos pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Menurut Enos, Kabupaten OKU Timur yang dikenal sebagai daerah swasembada pangan sangat layak menerima dukungan Oplah dari pemerintah pusat.
"Selain memberikan manfaat bagi para petani, Oplah juga berperan penting dalam pengelolaan sumber daya air melalui pembangunan tanggul dan bendungan. Dengan program ini, kami berharap produktivitas pertanian meningkat, yang semula hanya satu kali panen dalam setahun, kini bisa menjadi dua hingga tiga kali panen," tambahnya.
Dari total 5.000 hektar lahan yang dioptimalkan, jika dilakukan panen tiga kali dalam setahun, maka luas tanam efektif mencapai 15.000 hektar. Berdasarkan perkiraan, lahan tersebut akan menghasilkan sekitar 75 ton gabah kering giling, memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi para petani setempat.
BACA JUGA:Tak Lulus PPPK 2024? Tenaga Honorer Masih Punya Kesempatan Tahun Depan, Simak Aturan Barunya!
BACA JUGA:Transfer PayPal ke DANA Emang Bisa? Temukan Kemudahannya Disini
Salah satu contoh nyata dari keberhasilan program Oplah dapat dilihat di Desa Meluai Indah, Kecamatan Madang Suku III, OKU Timur. Sebelumnya, masyarakat di desa ini bergantung pada hasil dari perkebunan karet dan sawit.
Namun, setelah program optimasi lahan berjalan, mereka mulai merasakan hasil yang lebih baik dari persawahan. Luas lahan sawah di desa tersebut kini meningkat drastis, mencapai 400 hektar, dengan potensi pengembangan hingga 1.000 hektar.
"Sudah banyak petani di desa kami yang menjadi kaya berkat program ini. Hasil panen padi dari setiap hektar sawah bisa mencapai Rp 25-30 juta setiap kali tanam," ungkap Widiyanto, salah satu warga Desa Meluai Indah.