BACA JUGA:Aksi Massa di Jayapura Berakhir Anarkis
"Saya baru datang dari AS seminggu yang lalu, dan ini sangat mengejutkan. Saya tak menyangka bahwa di negara demokrasi seperti Indonesia, acara diskusi bisa dibubarkan dengan cara yang brutal seperti ini. Forum ini dirancang untuk membahas gagasan demi kemajuan bangsa, tetapi apa yang terjadi justru sebaliknya. Ini sangat memalukan, dan menjadi bukti bahwa demokrasi kita sedang mundur," jelas Tata dengan nada kecewa.
Tata juga menegaskan bahwa forum ini tidak memiliki niat untuk memecah belah bangsa, melainkan justru ingin memberikan kontribusi positif dalam peralihan kekuasaan yang akan datang.
"Apa yang kami lakukan di sini adalah diskusi untuk mencari solusi bagi bangsa ini. Sayangnya, ada kelompok yang tampaknya salah paham dan mengambil tindakan yang sangat tidak demokratis," tambah Tata.
Said Didu, yang juga turut hadir dalam forum tersebut, menuduh bahwa kelompok yang melakukan pembubaran adalah massa bayaran.
Massa ini dikirim oleh pihak-pihak yang tidak ingin ada perubahan signifikan pasca berakhirnya pemerintahan Jokowi.
"Saya menduga, ini adalah kelompok yang dikirim oleh pihak yang ingin melanjutkan gaya kepemimpinan Jokowi. Mereka merasa terancam dengan diskusi-diskusi seperti ini yang membahas masa depan bangsa," ungkap Said Didu dengan nada penuh curiga.
Penghinaan terhadap Demokrasi
Bagi banyak pihak, insiden ini adalah penghinaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
Mayjen (Purn.) Sunarko yang juga menjadi bagian dari diskusi tersebut menyebut bahwa tindakan anarkis ini mencerminkan adanya kemunduran dalam sistem demokrasi di Indonesia.
BACA JUGA:Demo Anarkis, Sekda Jadi Korban
BACA JUGA:Demo Anarkis, Sekda Kabupaten Sarmi Ditebas Parang
"Ini negara demokrasi, tapi apa yang kita lihat hari ini sangat memalukan. Ketika ada sekelompok orang yang merasa tidak suka dengan suatu forum diskusi, mereka bisa dengan bebas membubarkan dan merusak fasilitas. Ini adalah kriminalitas, bukan sekadar delik aduan. Polisi harus menindak tegas aksi semacam ini," tegas Sunarko.
Sunarko yang mantan Danjen Kopasss unu juga menegaskan bahwa forum diskusi ini tidak bermaksud untuk menyerang siapa pun, melainkan semata-mata bertujuan untuk menyampaikan gagasan demi kebaikan bangsa.
"Kita peduli dengan masa depan Indonesia. Itu sebabnya forum ini diadakan. Tapi jika kita tidak bisa berdiskusi dengan damai, bagaimana kita bisa maju sebagai bangsa?" tambahnya.
Seorang aktivis perempuan, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap insiden ini. Ia menilai bahwa kejadian ini adalah bukti bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia sedang dalam ancaman serius.
"Apa yang kita alami hari ini sangat menyedihkan. Di negara yang mengklaim sebagai negara demokrasi, kebebasan berbicara seharusnya dijamin, bukan diancam," tegasnya .