"Yang jelas tradisi bawa rantang makanan akan terus dilestarikan. Karena menjalin silaturahmi dan menambah ilmu agama," ucapnya.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini 5 Keutamaan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW
BACA JUGA:Teladani Akhlak Nabi Muhammad SAW, Rutan Kelas I Palembang Gelar Maulid Nabi 1446 Hijriah
Seperti kegiatan isra miraj tahun lalu juga diperingati dengan mendengarkan ceramah agama dan makan bersama-sama juga.
"Jadi sudah menjadi tradisi warga desa dari zaman nenek puyang dulu bawa rantang makanan dan dimakan bersama kalau ada peringatan keagamaan," jelasnya.
Dia menceritakan, setiap warga desa membawa lauk pauk dan makanan kecil dibawa dalam rantang. Nantinya setelah acara selesai makan bersama-sama dan bertukaran lauk pauk.
Tak hanya itu, dimana, kegiatan peringatan keagamaan rutin dilaksanakan. Pihak masjid yang membuat semangat dan senang warga desa adalah telah menyiapkan nasi minyak sebanyak 4 kawah (kuali besar).
BACA JUGA:WOW! Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, PJ Bupati Muba Hadirkan H Rhoma Irama
BACA JUGA:Pj Wako Palembang Ratu Dewa Hadiri Maulid Nabi di Gedung Guru PGRI, Ini Pesannya
Karena itu, warga tinggal membawa lauk pauk saja. Untuk nasi ini dimasak secara bergotong royong oleh warga khususnya kaum bapak-bapak.
"Nasi yang disiapkan Masjid berasal dari sumbangan warga desa termasuk perantau yang ada di Palembang," ujarnya.
Masih kata dia, acara seperti itu bertujuan selain berkumpul bersama-sama dengan warga desa, juga menambah keakraban antar warga dan menjalin silaturahmi.
Suasana makan di masjid inilah yang ditunggu tunggu oleh warga. Momen seperti ini bukan hanya sangat dinanti juga oleh anak-anak yang ikut bersemangat.
BACA JUGA: Masjid Jami' Assalam Makrayu Gelar Maulid Nabi, Diikuti Ratusan Jemaah
"Rantang makanan yang dibawa dari rumah untuk acara ini ada 2 rantang karena kami pergi ke Masjid ini orang 4," tukasnya.