Perpustakaan Pekka Sehati Desa Awal Terusan Terima 1.000 Buku Bantuan dari Perpustakaan Nasional

Kamis 05-09-2024,17:20 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Rahmat

Perpustakaan Pekka Sehati sendiri merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan kepala keluarga (Pekka), yang berfokus pada peningkatan peran perempuan di masyarakat.

BACA JUGA:Bang Jago ‘Bodyguard’ Atta Halilintar Minta Maaf, Sebelumnya Garang Ancam Culik Wartawan

BACA JUGA:Gegara Bisnis Akun Mobile Legend Abal-Abal, Terdakwa Satria Terancam 4 Tahun Penjara

Lokasi perpustakaan berada di pusat kegiatan Pekka, sehingga sering dimanfaatkan oleh para ibu-ibu saat ada pertemuan atau kegiatan lainnya.

Tidak hanya anak-anak yang diharapkan memanfaatkan buku-buku di perpustakaan, tetapi juga ibu-ibu rumah tangga.

Ratmi mengungkapkan, “Para ibu-ibu sering menggunakan buku resep makanan atau buku ilmu pengetahuan lainnya, sehingga mereka bisa menambah pengetahuan dan keterampilan. Dengan begitu, manfaat perpustakaan ini lebih luas, bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa.”

Dengan adanya bantuan buku yang beragam, diharapkan perpustakaan desa ini dapat menjadi tempat yang menarik bagi semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.

BACA JUGA:Ini Sumber Penghasilan Rocky Gerung Sehingga Bisa Jadi Manusia Merdeka, Tanpa ‘Menjilat’ Sudah Melimpah Ruah

BACA JUGA:Berikut Identitas Korban Lakalantas di Jalan Jenderal Sudirman Palembang

Ratmi juga berharap bahwa pemerintah desa dapat mendukung kemajuan perpustakaan ini, seperti menyediakan kursi atau rak buku tambahan agar fasilitas perpustakaan semakin lengkap.

Sementara itu, kondisi perpustakaan di tingkat kabupaten di OKI masih jauh dari harapan. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten OKI, Antonio Romadhon, melalui Plt Bidang Pengolahan Layanan dan Pelestarian Perbaikan Naskah Kuno, Sri Miati, mengungkapkan bahwa perpustakaan di OKI masih sepi pengunjung.

Hal ini terjadi sudah cukup lama, dengan alasan yang serupa: anak-anak lebih tertarik pada gadget dibandingkan buku fisik.

“Sepinya perpustakaan sebenarnya sudah lama terjadi, masyarakat terutama anak-anak lebih memilih gadget dalam mencari informasi pengetahuan,” ujar Sri Miati.

BACA JUGA:Pisah Sambut Kalapas Kelas III Surulangun Rawas, Torkis Freddy Siregar Serahkan Jabatan ke Fauzan Apriansyah

BACA JUGA:Jalin Sinergi, BRI Beri Kemudahan Jasa dan Layanan Perbankan Bagi Muhammadiyah

Ia juga menyebutkan bahwa DKP OKI telah melakukan berbagai upaya untuk mengajak masyarakat, terutama anak-anak, agar lebih tertarik mengunjungi perpustakaan.

Kategori :