“IS yang sebelumnya sudah menyuruh 3 pelaku lainnya untuk menyusul ke lokasi area pemakaman Tionghoa, sehingga mereka para pelaku pun termasuk korban bertemu di lokasi awal atau TKP pertama korban diperkosa secara paksa," ujarnya.
Pada saat di lokasi itulah IS yang memang menyukai korban pun berupaya melakukan tindakan cabul terhadap korban.
Namun, saat itu korban sempat berontak sehingga pelaku IS dibantu para pelaku lainnya langsung membekap mulut korban agar tidak teriak dan mereka para pelaku melakukan rudapksa korban secara bergiliran.
“Dari awalnya korban masih hidup sampai korban sudah tidak bernyawa para pelaku terus melakukan pemerkosaan secara bergantian, yang pertama adalah IS, kemudian diikuti oleh MS, AS dan IS,” tutur Kapolrestabes.
Pihak kepolisian akhirnya membeberkan kronologi dan motif dari kasus pembunuhan.-Foto: Deni Kurniawan/sumeks.co-
Sementara, Marlina (45), bibi dari korban AA remaja putri yang diduga dirudapksa lalu dibunuh tersebut mengaku sangat geram dan marah terhadap para pelaku yang sudah menghabisi nyawa keponakannya itu.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan para terduga pelaku tersebut sangat sadis dan tidak berprikemanusiaan.
BACA JUGA:Jenazah Pelajar Putri Korban Pembunuhan Dimakamkan di Talang Kerikil Kemuning Palembang
Dimana keponakannya saat ditemukan tak bernyawa di area pemakaman Tionghoa Talang Kerikili Palembang beberapa hari kemarin sangat tragis.
"Keponakan saya ini anak yang baik, dia tak mau menyusahkan orang tuanya, bahkan untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya korban rela berjualan balon, ataupun dagangan warung lainnya demi untuk mencari uang biaya sekolah sendiri," ungkapnya saat ditemui di Polrestabes Palembang guna menghadiri jalannya pra rekontruksi yang digelar aparat kepolisian, Rabu 4 September 2024.
Saat ditemukan, terduga pelaku diduga sempat mencoba hendak menghilangkan barang bukti dengan melepaskan lalu membakar celana dalam korban.
"Pokoknya sangat miris dengan kondisi keponakan saya saat itu. Kami maunya polisi dapat menghukum para pelaku dengan seberat-beratnya kalau bisa nyawa dibayar nyawa. Jangan karena semua pelaku anak di bawah umur semua nantinya hukuman mereka tidak diperberat, apa yang sudah mereka perbuat sudah bukan perbuatan keji lagi, tapi lebih parah dari perilaku hewan," tegasnya.
BACA JUGA:Terduga Pelaku Pembunuhan Pelajar Putri di Pemakaman Talang Kerikil Ditangkap? Cek Fakta