PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pihak kepolisian akhirnya membeberkan kronologi dan motif dari kasus pembunuhan disertai rudapaksa terhadap korban siswi SMP yang ditemukan tewas di pemakaman Tionghoa Talang Kerikil Palembang.
Kronologi dan motif kasus tersebut disampaikan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono dalam rilis yang digelar Rabu 4 September 2024 malam di Mapolrestabes Palembang setelah melakukan pra rekontruksi di TKP selama 2 hari.
Korban berinisial AA (13) ternyata juga dirudapaksa oleh 4 pelaku yang masih di bawah umur yang masing-masing berinisial IS (16), MZ (13), MS (12) dan AS (12).
Rudapaksa dilakukan 4 pelaku secara bergiliran padahal saat itu korban sudah tidak bernyawa lagi.
BACA JUGA:3 Warganya Dijemput Polisi Terduga Pelaku Terkait Pembunuhan Pelajar Putri, Begini Kata Ketua RT
"Para pelaku secara bergiliran merudapaksa korban di dua TKP berbeda. Dimana di TKP pertama yakni di dekat area pemusaran jenazah secara paksa hingga menyebabkan korban tidak berdaya dan meninggalkan dunia," jelas Kombes Pol Harryo.
Tak cukup sampai di situ, lanjut pria berpangkat melati tiga dibahunya ini para pelaku yang takut aksinya diketahui oleh warga lantas membawa korban yang sudah tidak bernyawa dengan cara diseret menuju ke TKP kedua yakni lokasi dimana jasad korban ditemukan oleh warga.
Pihak kepolisian akhirnya membeberkan kronologi dan motif dari kasus pembunuhan disertai rudapaksa terhadap korban.-Foto: Deni Kurniawan/sumeks.co-
"Di sana para pelaku kembali melakukan rudapaksa terhadap korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan cara bergantian yang diawali oleh pelaku berinisial IS lalu diteruskan oleh pelaku-pelaku berikutnya," katanya.
"Diduga ketika dipindahkan dari TKP pertama itulah menyebabkan kepala korban berdarah karena para pelaku memindahkannya dengan cara diseret, kemungkinan kepalanya terkena semak-semak atau batu," terangnya.
BACA JUGA:Minta Para Terduga Pelaku Dihukum Seberat-Beratnya, Keluarga Korban: Mereka Lebih Kejam dari Hewan
Disampaikan Kombes Pol Harryo, peristiwa rudapksa berujung pembunuhan itu bermula saat pelaku IS bersama 3 pelaku lainnya bertemu dengan korban saat menonton hiburan tradisional Kuda Lumping atau Kuda Kepang yang berada di sekitar kawasan Pipa Reja atau tidak jauh dari TKP ditemukan tewasnya korban.
Di acara Kuda Kepang itu, korban AA diajak oleh pelaku IS ke TPU Talang Kerikil berboncengan sepeda motor untuk jalan-jalan layaknya muda-mudi yang ingin pacaran. Korban yang tak curiga kemudian menuruti ajakan dari pelaku.