“Masalah ini saja belum bisa diandalin terus kita sudah meluncurkan sertifikat elektronik.
“Aduh Pak jadi nanti kepercayaan masyarakat untuk membeli properti itu jadi takut nih pak gara-gara ini,” bebernya.
BACA JUGA:Pertama di Kalbar, Sertifikat Tanah Elektronik Diserahkan Menteri AHY di Kubu Raya
BACA JUGA:Menteri AHY Berikan Sertifikat Tanah Elektronik: Langkah Nyata untuk Keadilan Agraria di Banten
Satu hal lagi, lanjut SharenF, dirinya mau jual beli yang sudah sekian lama mau balik nama belum bisa.
“Sehingga saya mau transaksi berikutnya untuk jual beli itu tertunda pak, karena sertifikat saya sampai sekarang belum jadi, sudah berbulan-bulan karena ada peralihan sistem elektronik ini,” ungkapnya.
“Kalau saran saya Pak, kalau belum siap secara sistem keamanan cyber, sudah mending ditunda dulu deh pak,” tandasnya.
Konten SharenF ini ramai direspon netizen di kolom komentar:
BACA JUGA:Pertama di Kalbar, Sertifikat Tanah Elektronik Diserahkan Menteri AHY di Kubu Raya
BACA JUGA:Menteri AHY Berikan Sertifikat Tanah Elektronik: Langkah Nyata untuk Keadilan Agraria di Banten
“Paling serem kalo digital, bisa ilang rumah kita,” komentar pemilik akun @YOSUA.
“Pake mbanking? berapa persen orang yg mengalami apa yg anda kuatirkan?,” cetus @HERMAN HUKUM.
“Belum lagi mafia tanah dari dalam bpn sendiri. tiba tiba dicek sudah berganti nama,” cetus @alvaro.
“Bahkan 3 kepemilikan malah 1 surat, kocak kan bpn,” cetus akun @titiktanpak0ma.
BACA JUGA:Pertama di Kalbar, Sertifikat Tanah Elektronik Diserahkan Menteri AHY di Kubu Raya
BACA JUGA:Menteri AHY Berikan Sertifikat Tanah Elektronik: Langkah Nyata untuk Keadilan Agraria di Banten