10 Underpass Perlintasan Hewan di Jalan Tol Trans Sumatera, Komitmen Inisiatif Berkelanjutan

Rabu 07-08-2024,15:40 WIB
Reporter : Edy W
Editor : Rahmat

10 Underpass Perlintasan Hewan di Jalan Tol Trans Sumatera, Komitmen Inisiatif Berkelanjutan

Palembang, sumeks.co- PT Hutama Karya (Persero), dikenal sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, menegaskan komitmennya terhadap infrastruktur berkelanjutan dengan penerapan konsep Environmental, Social, and Governance (ESG). 

Salah satu langkah nyata dari inisiatif ini adalah pembangunan 10 underpass perlintasan hewan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

underpass perlintasan hewan bertujuan untuk melindungi satwa liar dan mengurangi dampak negatif pembangunan jalan tol terhadap ekosistem.

Dalam tahap perencanaan pembangunan infrastruktur jalan tol, Hutama Karya secara konsisten melakukan kajian lingkungan yang mendalam.

BACA JUGA:Underpass Simpang Patal-Pusri Palembang, Terowongan Perdana di Pulau Sumatera

BACA JUGA:Simpang Susun Palembang Ini Integrasikan Tol Kayuagung-Palembang-Betung dan Palembang-Indralaya-Prabumulih


Satwa liat yang dilindungi, dibuatkan uderpass agar kelestarian tetap terjaga--

 Kajian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari dampak kehilangan biodiversitas, kerusakan ekosistem, hingga emisi karbon yang dihasilkan selama proses konstruksi.

 Kajian lingkungan ini dilakukan sebagai langkah mitigasi untuk menekan dampak negatif terhadap lingkungan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menegaskan bahwa mitigasi sudah menjadi bagian integral dari desain jalan tol.

 "Kami memilih trase jalan tol dengan dampak yang paling minimal. Koridor satwa dirancang untuk mengurangi fragmentasi habitat serta dilengkapi dengan utilitas penunjang. Kami juga aktif berkoordinasi dengan KLHK untuk rehabilitasi kawasan hutan yang terdampak," ujarnya.

Tidak hanya itu, dalam upaya mitigasi dampak lingkungan, Hutama Karya juga aktif berkoordinasi dengan instansi daerah seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta berbagai Non-Governmental Organizations (NGO) di daerah terdampak. 

BACA JUGA:Pengumuman: Siap-siap Ini Tarif Baru Tol Bangkinang - XIII Koto Kampar Segera Berlaku, Segini Besarnya

BACA JUGA:Sempat Diselimuti Asap Akibat Kebakaran Lahan di Ogan Ilir, Pengelola Tol Palindra Siagakan Water Tank

Kategori :