Saat itu, anak korban A (15) meminta WH memindahkan mobilnya, namun terasangka justru menyuruh A sendiri yang memindahkan mobil tersebut.
BACA JUGA:Terciduk Naik Bus Kabur ke Jakarta, DPO Komplotan Pelaku Begal Asal Empat Lawang Ditangkap
"Saat itu anak korban sedang bantu ayahnya mengambil pasir pesanan orang dan setelah dipindahkan pelaku kembali ke mobil dan menyadari senapan anginnya sudah hilang," sambung dia.
Saat itu terjadi, korban belum ada di tempat dan menuduh anak korban yang mengambil senapan angin tersebut.
"Anaknya ini tidak mengambil senapan angin milik pelaku dan itu cuman fitnah. Namun, permasalahan itu membuat tersangka menaruh dendam terhadap korban Juanda," ucapnya lagi.
Mersi dan Rilan Sagan terkejut saat mendapat kabar korban sudah tewas dengan banyak luka tusuk di warung bakso.
"Sempat dibawa ke Puskesmas tapi tidak selamat. Pelaku meninggalkan sarung sangkur yang dipakainya," tutup Rilan.
Terkait penyerahan diri pelaku WH ini, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SH SIK saat dikonfirmasi mengaku akan mengecek terlebih dahulu.
"Nanti coba saya cek dulu, ke penyidiknya ya, karena cukup banyak juga perkara yang saat ini kami tangani," tegas Anwar.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria tewas bersimbah darah saat makan di sebuah warung bakso di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Empat Lawang.
BACA JUGA:1 Januari 2024, BNN Empat Lawang Temukan 1 Hektar Ladang Ganja, Ditanam di Sela Batang Kopi
BACA JUGA:Panca Wijaya Akbar Kukuhkan Pemuda Tani dan Nelayan Empat Lawang
Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di sebuah warung Bakso Geet.