"Jemaah haji harus kontrol dan menjaga makanan. Hindari makanan tinggi lemak dan tinggi garam, dan diikuti dengan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan," paparnya.
Kedua, rutin menjaga kebugaran. Upaya yang dapat dilakukan jemaah adalah senam haji atau berjalan minimal dilakukan selama 30 menit per hari.
Jemaah haji Indonesia akan mendapatkan pemantauan dari Tim Dinkes daerah masing-masing, selama 21 hari saat tiba di Tanah Air. --
Ketiga, bagi jemaah haji yang memiliki tekanan darah tinggi, harus rutin minum obat darah tinggi dengan target tekanan darah kurang dari 140/90.
"Begitu pula bagi jemaah haji memiliki penyakit kencing manis. Jemaah agar selalu kontrol kadar gula darah," pintanya.
BACA JUGA:Innalillahi, Saat Tiba di Bandara Jemaah Haji Asal Palembang Ini Meninggal Dunia
"Hubungi petugas kesehatan yang ada di sekitar jemaah jika mengalami kendala," lanjutnya.
Dari semua itu, kata Widi, jemaah haji bisa menilai diri sendiri want Islam bahwa yang tahu tentang kondisi kesehatan jemaah haji adalah jemaah sendiri.
"Jika sudah merasakan lelah, lakukan aktivitas sesuai dengan kapasitas kemampuan diri sendiri," ujarnya.
"Jangan memaksakan diri melakukan aktivitas luar ruang seperti city tour," ungkapnya.
Per 9 Juli 2024, jemaah haji yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 7.485 orang. Mereka tergabung dalam 19 kloter, dengan rincian sebagai berikut:
BACA JUGA:Puncak Ibadah Haji Telah Dilewati, 81 Ribu Jemaah Haji Indonesia Kembali ke Tanah Air
BACA JUGA:450 Jemaah Haji Kloter 8 Debarkasi Palembang Pulang, 2 Orang Tanazul dengan Alasan Mendesak
1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter;
2. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter;